Select Menu

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

Selasa, 22 April 2014

Gubsu dan Istri Rayakan Hari Kartini Bersama Penjual Jamu Gendong


pkssiak.org, MEDAN – Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho dan  Istri Sutias Handayani merayakan hari Kartini bersama puluhan penjual jamu gendong di Rumah Dinas Gubsu, Jalan Sudirman, Medan, Senin (21/04). Perayaan Hari Kartini dimeriahkan dengan kegiatan lomba meracik jamu, lomba balap jamu gendong, dan silaturahim.

Sebanyak 66 ibu-ibu pedagang jamu yang tergabung dalam Yayasan Perempuan Perkotaan Kota Medan ini bersama para anggota Tim Penggerak PKK Sumatera Utara dengan antusias mengikuti beragam perlombaan yang digelar. Uniknya dalam lomba tersebut para penjual jamu ini berbaur bersama ibu anggota PKK sehingga banyak membuat tertawa hadirin.

Yang paling menyita perhatian adalah saat lomba balap jamu gendong di mana peserta lomba  adu cepat berlari sambil memasang dan membawa bakul yang berisi jamu.  Bukannya diikuti oleh para penjual jamu yang sudah berpengalaman, lomba malah diperuntukkan bagi ibu-ibu anggota PKK dengan bimbingan para penjual jamu. Lomba ini membuat suasana menjadi meriah dengan teriakan-teriakan dukungan dari ibu PKK maupun penjual jamu.

Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan lomba meracik jamu yang diikuti kelompok campuran penjual jamu dan anggota PKK. Dalam lomba yang diikuti tujuh kelompok ini, juri menilai kemampuan meracik, kemampuan menjawab dan menjelaskan isi kandungan, serta kebersihan. Dalam perlombaan ini, Gubsu didaulat menjadi salah seorang juri dan mencicipi jamu racikan para peserta.

Menurut Sutias, acara peringatan Hari Kartini yang digelarnya di rumah dinas tersebut sebagai upaya menyemangati kaum perempuan untuk terus berkarya berbuat untuk Indonesia di bidang masing-masing.

“Pahlawan tidak harus memiliki karya besar, melainkan berbuat terbaik di bidang masing-msaing. Para pedagang jamu adalah pahlawan di keluarganya, di lingkunganya, demikian juga ibu rumah tangga lainnya, ibu guru yang mengajar ikhlas dan ibu-ibu pejabat yang hadir semua pahlawan bidangnya,” ujar Sutias.

Sementara Gubsu mengemukakan, kaum  perempuanlah yang dapat mengharumkan peradaban, dapat membangun bangsa menjadi bangsa besar, termasuk para penjual jamu. Gubsu kemudian mengimbau agar para penjual jamu dapat lebih semangat menghantarkan anak-anak sukses di masa depan.

Masdalifah, pendiri Yayasan Perempuan Perkotaan Kota Medan yang juga adalah dosen FISIP USU, menjelaskan para perempuan penjual jamu binaannya merupakan kelompok pengusaha yang jarang mendapat sentuhan pembinaan. Selain memberdayakan perekonomian para pedagang jamu, yayasan ini juga memberikan pelatihan dan pengetahuan dalam pembuatan jamu yang sehat tidak menggunakan bahan tambahan berbahaya. [tajuk]
0 Comments
Tweets
Komentar