Istilah “Gampo3ng Tradisional ” sendiri diambil dari bahasa Aceh yang berarti “Kampung Tradisional”. Dinamakan demikian karena kegiatan ini menghadirkan beragam permainan tradisional yang sudah hampir hilang ditelan jaman.
Mengambil tempat di sudut Pantai Ulee Lheu, Gampo3ng Tradisional menghadirkan beragam permainan seperti ular tangga raksasa, engkek, bekel, engrang, congklak dan lompat tali. Kegiatan yang berlangsung pada waktu sore itu, sukses menarik perhatian para pengunjung Pantai Ulee Lheu untuk ikut berpartisipasi, mulai dari anak kecil hingga orang tua. Bahkan ada yang memang sengaja pergi ke Pantai Ulee Lheu untuk bermain di Gampo3ng Tradisional. Seluruh peserta tampak antusias bernostalgia dengan permainantradisional yang sudah lama tidak mereka jumpai.
“Seru, udah lama ga main. Tapi sayangnya cuma sebentar, ga puas mainnya” ujar Azizah, salah satu peserta.
Selain bertujuan untuk melestarikan permainan tradisional, Gampo3ng Tradisional juga ingin menunjukan sisi lain dari politik kepada masyarakat Aceh ditengah banyaknya kasus kriminal bermotif politik yang akhir-akhir ini semakin marak terjadi di Aceh. Melalui Gampo3ng Tradisional-nya, Garuda Keadilan Aceh sukses memberikan kesan kepada masyarakat Aceh, bahwasanya kegiatan politik bisa menjadi menyenangkan dan tidak perlu ditakuti atau dihindari. [Hilwa Salsabila/pksaceh]
