Fahri: Pemilu 2014 Lahirkan Politisi yang Minatnya Pada Uang sangat Tinggi
By: Abul Ezz
Selasa, 29 April 2014
0
"Kalau
kita bicara sistem pemilu 2014 telah melahirkan politisi-politisi yang
melahirkan minat terhadap uang sangat tinggi," ujar Fahri pada acara
Indonesia Lawyer Club di Stasiun TV One yang disiarkan secara langsung,
Selasa (29/4) malam.
Fahri
mengatakan, secara sadar sistem pemilu telah gagal melarang uang masuk
ke politik, tidak hanya di tingkat caleg tapi juga partai politik.
"Kadang
kita gagal berpikir secara sistemik. Pemilu kalau kita lihat bukan
kompetisi antar partai tapi kompetisi antar orang yang ada didalam
partai itu sendiri. Dibawah perkelahian antar orang dengan orang sangat
jelas. Makin ke atas memang ada sedikit peran partai," katanya.
Menurut
Fahri, kalau kita lihat di website kpu, semua partai menyampaikan bahwa
caleg lah sebagai penyumbang. dan, caleg lah yang bertempur dan
mengeluarkan biaya tempur yang sangat luar biasa. Biaya pertempuran
ditanggung individu. Ada yang mengaku 77 Miliar untuk DPR," ungkap
Fahri.
Dulu,
ketika partai sudah diimingi-imingi bahwa biaya saksi ditanggung
negara, PKS, PPP, adalah partai yang membela biaya saksi dari negara.
"Keberadaan
saksi di TPS itu mutalak. Tapi kami digerilya, sampai KPK pun
ikut-ikutan. Tugas kami adalah mengadakan saksi dan negara yang bayar,"
katanya.
Pengadaan saksi, lanjut Fahri, juga bukan pertarungan antar partai tapi juga pertarungan didalam partai.
"Ada yang sudah menyumbang genset dan minta dikembalikan karena sudah banyak uang keluar," jelas Fahri.
Fahri juga mencurigai adanya indikasi suara-suara golput diperdagangkan.
Dalam
kesempatan itu, Fahri juga menyentil ICW dan KPK. Pria yang berhasil
terpilih kembali sebagai anggota DPR RI dari Dapil NTB dengan suara
tertinggi ini menilai baik ICW maupun KPK tidak paham bagaimana sistem
penegakan hukum.
"Kita
bayar KPK itu mahal dan jangan belagu. Gaji penyidik KPK itu enam kali
lebih besar dari gaji penyidik kepolisian," katanya.
Sementara
itu dalam kesempatan yang sama, politis Partai Golkar Nudirman Munir
mengatakan Panwaslu-Panwaslu yang ada di daerah tidak mampu mengatasi
money politic.
"Panwaslu-Panwaslu
di daerah tidak mampu mengatasi money politik. Oleh karena itu mereka
ini perlu ditatar. saya harapkan adanya penataran untuk Panwaslu,"
ujarnya.[dm/pksnongsa.org]
___
Foto: @tsariman
___
Foto: @tsariman
DPD PKS Siak - Download Android App