“Jadi ini Tim Quick Count dan perhitungan suara PKS,” kata Fahri di
Kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Pasar Minggu, Rabu (9/4/2014).
Nama resmi tim ini adalah Tim Pusat Tabulasi Suara Nasional Pemilu
2014 PKS. Di dalamnya ada sekitar 30 orang yang bekerja di depan
komputer menghitung suara. Ada pula layar televisi untuk memantau
berita.
“Setelah selesai, mereka berubah menjadi call center penerima laporan kecurangan Pemilu,” kata Fahri.
Kecurangan Pemilu akan dilaporkan oleh para saksi TPS. Ada 172 mesin
scan yang tersebar di 77 Dapil digunakan untuk menghitung cepat (quick
count).
“Kami nanti malam sudah tahu siapa anggota DPR, DPRD, dan DPD siapa saja yang akan dilantik,” ujar Fahri.
Penanggung jawab tim, Ade Suherman, menerangkan persiapan tim ini
sudah dimulai PKS sejak sebulan lalu. Mereka kini siap melaksanakan
tugas.
“Kita targetkan, 4 jam pertama selesai quick count. Kemudian 12 jam
kemudian adalah real count, kita terima laporan dari semua saksi PKS di
TPS. Tahap ketiga kita menscan hasil manual dari tingkat kabupaten,”
tutur Ade.
Ketua Bappilu PKS Syahfan Badri Sampurno menyatakan alat scan itu
masing-masing seharga Rp 10 juta hingga Rp 11 juta. Dananya berasal dari
masing-masing kader. Ada pula alat scan yang meminjam dari jasa rental.