Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » » Dibalik Perisriwa Pertemuan "Cikini" ada Hikmah Pembelajaran

Dibalik Perisriwa Pertemuan "Cikini" ada Hikmah Pembelajaran


By: Abul Ezz Senin, 21 April 2014 0

Sejumlah Tokoh bertemu di Cikini besama Parpol Islam (foto net)


pkssiak.org - Ada hikmah awal ketika dibentuknya Koalisi "Cikini" parpol Islam dari sejumlah kejadian pasca pertemuan parpol Islam:

1. Ada parpol yang kebakaran Jengot khususnya Parpol Sekularisme nasionalis, Ini menandakan begitu hebatnya koalisi parpol Islam dan efeknya terhadap hidden agende parpol sekuler

Intelektual muda PDI Perjuangan Fahmi Habcy menilai, pembentukan Koalisi Indonesia Raya hanya untuk meningkatkan posisi tawar bagi-bagi kursi menteri dalam pemerintahan mendatang.
"Koalisi ini bukan upaya menjaga kepentingan kelompok Islam, tetapi hanya akal-akalan Amien Rais untuk meningkatkan posisi tawar," katanya di Depok, Jumat.
[republika.co.id/berita/nasional/politik/14/04/18/n47c4a-kader-pdip-tuding-poros-indonesia-raya-bagibagi-kekuasaan] [merdeka.com/politik/politikus-pdip-sebut-koalisi-indonesia-raya-cuma-akal-akalan.html]

"Menurut saya pengkubuan berdasarkan ideologi agama adalah satu kemunduran politik. Kita dapat belajar dari pengalaman masa lalu saat ada poros tengah. Nyatanya di tengah jalan juga tidak solid dan tidak berkelanjutan karena mindset nya adalah pragmatisme semata," ujar Wakil Sekjen DPP Partai Golkar, Nurul Arifin dalam pernyataannya, Jumat(18/4/2014).
Menurut Nurul, ide tentang pengkubuan parpol islam tersebut harus dievaluasi ulang karena semangat ini hanya menjadi kemunduran berpolitik.
[tribunnews.com/pemilu-2014/2014/04/18/golkar-koalisi-parpol-islam-kemunduran-politik-harus-dikaji-ulang]

2. Masih dominannya Para pengamat politik phobia Islam yang berlomba-lomba menjatuhkan koalisi parpol Islam seperti menjatuhkan partai Islam sebelum pemilu yang gagal

Peneliti LIPI kompak Syamsudin Haris, Ikrar Nusa Bakti, Siti Zuhro

Menurut dia, kendala koalisi parpol Islam di Pemilu 2014 adalah tokoh yang akan diusung sebagai calon presiden (capres). Parpol Islam belum memiliki tokoh sekaliber Gus Dur.
"Koalisi parpol Islam dalam pemilu 2014, itu hambatan utamanya tidak punya tokoh," kata Haris.
[nasional.inilah.com/read/detail/2050399/pengamat-lipi-koalisi-parpol-islam-banyak-gagal#.U1M_gtIyLjI]

"Hampir-hampir tidak mungkin terjadi poros tengah jilid II, karena ego para pemimpin partai Islam itu tidak bisa diturunkan sedikit, sehingga kemudian seseorang itu mau menjadi orang nomor dua tau nomor tiga. Semuanya maunya nomor satu," kata Ikrar Nusa Bhakti.

"Partai-partai Islam itu menurut saya kesulitan mencari figur yang bisa menandingi partai-partai nasionalis, itu fakta dan harus diakui. Nah disitulah menurut saya kelemahan itu menjadi daya magnet pada akhirnya menjadi kendala bagi partai Islam sendiri untuk bisa menyaingi itu semua," kata Heri Budianto.
[voaindonesia.com/content/pengamat-koalisi-poros-tengah-sulit-terbentuk/1894623.html]

Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, fakta keinginan para parpol Islam untuk koalisi dianggap sebagai hura-hura saja. Sebab, sebagai contoh PPP sendiri sudah memutuskan berkoalisi dengan Partai Gerindra, kemudian PKB juga melirik ke PDIP, serta PAN juga mulai ada gelagat mendekati Gerindra.

“Tampaknya hanya PKS yang bersemangat membangun koalisi poros Islam,” ujar wanita yang akrab disapa Wiwik ini saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Sabtu (19/4/2014).
[penaone.com/2014/04/19/pengamat-hanya-pks-yang-ngebet-teruskan-koalisi-parpol-islam/]

Ray Rangkuti

Kata Rangkuti, parpol dengan aspirasi umat Islam, juga menimbulkan kekacauan. Ia mengungkapkan, hampir semua parpol yang diidentifikasi sebagai partai Islam, kenyataannya adalah partai yang terbuka keanggotaannya terhadap umat non muslim. [nasional.kompas.com/read/2014/04/13/1915299/Pengamat.Koalisi.Parpol.Islam.Tak.Punya.Pijakan.yang.Kuat?]

3. Tokoh Ulama dan Tokoh Islam mendukung koalisi Parpol Islam

Ketua Harian Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amidan
Amidan mengatakan, pascapemilu legislatif (pileg), seharusnya antarparpol Islam harus semakin sering bertemu menyamakan persepsi. "Intinya semangat untuk bersatu sesama partai politik Islam sangat diperlukan,"katanya, kepada wartawan usai pertemuan Forum Koalisi Partai Islam, di kediaman almarhum pengusaha Hasyim Ning, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2014). [palingaktual.com/465379/mui-berharap-partai-islam-bersatu-menghadapi-pilpres/read/]

Ketua PP Muhammadiyah Dien Syamsudin
Namun semua itu baru bisa terjadi apabila dalam pemilu tahun ini semua partai islam membentuk koalisi poros tengah, sekarang ini koalisi poros tengah baru sekedar wacana saja, pasalnya ada beberapa partai mengindisikan dukungannya kepada partai lain.

"Partai Islam jangan menggulangi kesalahan 2009 yang hanya dapat cek kosong saat berlomba-lomba koalisi dengan Demokrat. Padahal saat itu mereka (partai Islam) bisa minta Cawapres," ungkapnya di Jakarta, Sabtu, (19/4).
[gatra.com/politik-1/51228-ketum-pp-muhamaddiyah-desak-parpol-islam-wujudkan-koalisi-poros-tengah.html]

SLAMET EFFENDY YUSUF PB NU
"Orang punya kesadaran berpolitik dan itu bukan sesuatu yang jelek. Karena orang Islam yang plural menyadari kekuatan kapital dalam praktik politik sangat besar. Tapi masih ada kekuatan berbasis komunitas Islam," Tegas Slamet Effendy.Yusuf. [wartaharian.co/component/k2/7597-slamet-effendy-yusuf-pb-nu-kekuatan-parpol-islam-jangan-hanya-dianggap-pelengkap.html]

Bactiar Nasir Sekjen Majelis Intelektual Ulama Muda Indonesia (MIUMI)
"Kita menampung arus bawah, suara umat Islam yang ingin partai Islam bersatu memilih capres dan cawapresnya," kata Ketua Pelaksana Koalisi Umat Islam, Ustaz Bachtiar Nasir, Ustaz Bachtiar Nasir dalam konferensi pers di Cikini, Kamis (17/4).
Bachtiar menambahkan, Koalisi Umat Islam mendesak para pimpinan parpol Islam untuk bersatu dan mengusung calon presiden sendiri dalam pemilu presiden 9 Juli nanti. Dorongan itu diklaim berasal dari dukungan suara ke parpol-parpol Islam yang jumlahnya totalnya mencapai 32 persen. "Kita akan gerilya dan bekerja agar partai Islam tidak terjebak dalam matematika politik," kata Bachtiar.
Dalam pertemuan nanti, kata Bachtiar, Koalisi Umat Islam akan mendesak parpol Islam mendegar aspirasi muslim di tanah air. Sebab, ada tarikan ke ke parpol Islam untuk berkoalisi karena kepentingan individu.
"Kami Koalisi Umat Islam meminta parpol Islam memperhatikan aspirasi umat Islam, dan tidak terjebak dalam kontrak politik yang merugikan umat Islam. Mudah-mudahan dengan izin Allah, hati mereka (pimpinan parpol Islam) dilembutkan untuk bersatu," harapnya.
[jpnn.com/read/2014/04/17/229068/Dorong-Parpol-Islam-Bersatu-demi-Pilpres]

Syafii Maarif
Menurut Buya Syafii Maarif, perolehan suara partai berbasis massa Islam di luar prediksi banyak pihak, banyak diprediksikan akan jeblok, tetapi ternyata partai politik berbasis massa Islam masih dipercaya oleh umat Islam.
Oleh karena itu, perolehan suara tersebut harus dipergunakan sebaik-baiknya. Partai politik berbasis massa Islam perlu bersatu, mengusung agenda kepentingan umat Islam, dan mengusung calon presiden dari kalangan tokoh Islam.
[gatra.com/politik-1/51225-syafii-maarif-dukung-capres-dari-kalangan-tokoh-islam.html]

4. Terlihat partai yang optimis dengan koalisi ini dan merupakan bagian dari ikhtiar dari aspirasi Ulama, Tokoh Islam dan Ummat Islam. Inilah partai yang menjalankan ikhtiarnya terlapas terbentuk atau tidaknya partai koalisi Islam

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nurwahid mengatakan, beberapa sosok dari partai berbasis Islam yang layak diajukan bakal capres antara lain Mahfud MD, Amien Rais, Anis Matta dan Suryadharma Ali.

"Apa salahnya partai Islam punya capres sendiri tentunya dengan berkoalisi," ujar Hidayat dalam acara diskusi Polemik Sindo Trijaya bertajuk Poros Tengah Ragu-Ragu di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (19/4/2014).

Dia mengaku optimis koalisi partai berbasis Islam bisa terbentuk jika ada komunikasi dan kesepahaman antar partai masing-masing. Apalagi, tujuan koalisi ini untuk memperjuangkan aspirasi berbagai kelompok masyarakat.

"Pertemuan di Cikini malam itu banyak sekali ormas Islam yang hadir dan mereka menyampaikan aspirasi. Wajar dong kalau aspirasi itu berusaha kita perjuangkan, kalau tidak nanti ummat bisa menyalahkan kami," jelasnya.

Politikus PKS di Senayan ini menambahkan, sekarang ada momentum tepat untuk terbentuknya koalisi partai berbasis Islam. "Ingat 9 Juli 2014 (pilpres) itu pas bulan Ramadan. Jadi suasananya sangat kondusif," ucapnya.
[daerah.sindonews.com/read/2014/04/19/113/855589/majelis-syuro-pks-yakin-koalisi-partai-islam-terbentuk]

Partai Amanat Nasional (PAN)
Namun Wakil Ketua Umum PAN Drajat Wibowo, tetap optimisi partai-partai Islam bisa bersatu di ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 meski sampai saat ini, hanya sebatas wacana saja.
"Pembicaraan belum mengkrucut, ini sifatnya masih ikhtiar. Nanti setelah perhitungan kursi kelar, baru kita real koalisi. PPP mungkin sudah dengan Gerindra itu keputusan politik dia, tapi kenapa baru Ikhtiar sudah ditumbangkan," kata Drajat, dalam diskusi polemic di Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (19/04/14).
[lintas7.com/polhukam/politik-hukum-dan-keamanan/politik/6666-pan-yakin-koalisi-partai-islam-terjadi.html]

PPP Sekjen PPP Romachurmuziy 
Romachurmuziy sangat yakin dengan kekuatan parpol Islam pada pilpres nanti. Ia menilai pertemuan parpol dan ormas Islam di rumah pengusaha Hasyim Ning pada Kamis (17/4) malam lalu akan memunculkan poros baru."Kita menginisiasi poros ke 4. Karena poros 1, 2 dan 3 seperti kebingungan mencari mitra dan kebingungan mencari wapres," kata Sekjen PPP Romachurmuziy di kantor DPP PPP, Jl Diponegoro, Jakarta Pusat, Sabtu (19/4/2014). [news.detik.com/pemilu2014/read/2014/04/19/115251/2559464/1562/bukan-ke-gerindra-romi-ppp-termasuk-inisiasi-poros-koalisi-islam?9911012]

Partai Bulan Bintang (PBB)
Menurut dia, dalam pertarungan Pilpres 2014 dipastikan seluruh parpol akan berkoalisi. Sebab koalisi dibangun untuk memperkuat capres yang akan diusung nanti."Di 2014 dan kedepan itu kan syaratnya berat untuk presiden, dan tidak ada parpol yang tidak koalisi, jadi koalisi itu perlu. Mau Islam atau tidak pasti tidak masalah," tutur Wibowo. [nasional.inilah.com/read/detail/2023980/pbb-sambut-baik-koalisi-parpol-islam-di-2014]

5. Muncul partai yang berbasis massa Islam tapi pesimis koalisi Partai Islam, Terkesan pemilu kemarin hanya memanfaatkan figur untuk mendulang suara dan memanfaatkan keluguan ummat Islam

Muhaimin Iskandar Ketua Umum PKB
"Koalisi parpol Islam indah diwacanakan, tapi sulit direalisasikan," ujar Ketum DPP PKB Muhaimin Iskandar di Kantor Presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta, Kamis (17/4/2014).
"Hingga saat ini belum ada pembicaraan khusus. Apalagi saat ini saya melihat masing-masing punya calon sendiri," sambungnya.
[pemilu.metrotvnews.com/read/2014/04/17/232019/232019/8203-muhaimin-koalisi-partai-islam-sulit-direalisasikan]

Ketua PKB Marwan Jafar
Dia mengemukakan, sudah tidak ada dikotomi antara partai Islam dan partai-partai nasionalis. Pasalnya, mayoritas beragama Islam memilih partai-partai berbasis nasionalis.
Lebih lanjut Marwan mengakui, tidak ada figur parpol Islam atau parpol basis massa Islam yang layak dijual dalam pertarungan Pemilihan Presiden.
“Figur yang sekarang ini memang belum ada tokoh Islam yang bisa menandingi tokoh partai nasionalis, dan waktunya sudah mepet, untuk menggenjot rasanya tidak mungkin,”ujarnya.
[jaringnews.com/politik-peristiwa/umum/60488/politisi-pkb-sebut-koalisi-parpol-islam-koalisi-galau]

Ketua DPP PKB Marwan Jafar memberikan sinyal partainya akan berkoalisi dengan parpol nasionalis. PKB memilih berkoalisi dengan partai nasionalis karena kapok berkoalisi dengan parpol Islam gara-gara komitmennya rendah. [merdeka.com/politik/pkb-ogah-koalisi-dengan-partai-islam.html]


[Ghuroba Spirit/MuharriDakwah]


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar