Pengaruh Tabiat Istri Terhadap Cara Suami Mencari Nafkah
By: Abul Ezz
Rabu, 12 Maret 2014
0
Ilustrasi |
pkssiak.org - Hasan al-Bashri berkata: ”Aku datang kepada seorang pedagang kain di
Mekkah untuk membeli baju, lalu si pedagang mulai memuji-muji
dagangannya dan bersumpah, lalu akupun meninggalkannya dan aku katakan
tidaklah layak beli dari orang semacam itu, lalu aku pun beli dari
pedagang lain.”
2 tahun setelah itu aku berhaji dan aku bertemu lagi dengan orang
itu, tapi aku tidak lagi mendengarnya memuji-muji dagangannya dan
bersumpah, Lalu aku tanya kepadanya:
“Bukankah engkau orang yang dulu pernah berjumpa denganku beberapa tahun lalu?”
Ia menjawab : “Iya benar”
Aku bertanya lagi:
“Apa yang membuatmu berubah seperti sekarang? Aku tidak lagi melihatmu memuji-muji dagangan dan bersumpah!”
Ia pun bercerita:
“Dulu aku punya istri yang jika aku datang kepadanya dengan sedikit
rizki, ia meremehkannya dan jika aku datang dengan rizki yang banyak ia
menganggapnya sedikit. Lalu Allah mewafatkan istriku tersebut, dan
akupun menikah lagi dengan seorang wanita. Jika aku hendak pergi ke
pasar, ia memegang bajuku lalu berkata:
‘Wahai suamiku, bertaqwalah kepada Allah, jangan engkau beri makan
aku kecuali dengan yang thayyib (halal). Jika engkau datang dengan
sedikit rezeki, aku akan menganggapnya banyak, dan jika kau tidak dapat
apa-apa aku akan membantumu memintal (kain)’.”
Masha Allah…
Milikilah sifat Qana’ah -suka menerima- / jiwa selalu merasa cukup.
Biasanya Wanita (Istri) sering TERJEBAK pd KEINGINANnya tuk terlihat Cantik dgn Pakaian yg Serba Mahal.
Janganlah menjadi jurang dosa bagi Suamimu. Wanita shalihah akan
mendorong Suaminya kpd kebaikan, sedangkan wanita kufur akan menjadi
pendorong bagi suaminya untuk berbuat dosa.
CUKUPKAN DIRI DENGAN YANG HALAL.
Ukuran Rizki itu terletak pada keberkahannya, bukan pada jumlahnya.
[Kitab al-Mujaalasah wa Jawaahirul ‘Ilm (5/252) karya Abu Bakr Ahmad Bin Marwan]
[akhwatmuslimah.com
]
DPD PKS Siak - Download Android App