Kisah Seorang Ibu Yang Selalu Menjaga Wudhu Ketika Mengandung Dan Menyusui Anaknya
By: Abul Ezz
Rabu, 05 Maret 2014
0
pkssiak.org, Jakarta -
Ibu yang mengandung kita selama sembilan bulan lamanya. Membawa ke sana
ke mari. Walau lelah. Ia tidak pernah putus asa. Menaruhkan nyawanya
untuk kita. Setelah kita lahir ke dunia. Masih saja, ibu yang merawat
kita hingga sekarang ini.
Di sini ada kisah kehebatan seorang ibu, yang selalu menjaga wudhu ketika mengandung dan menyusui buah hatinya.
Seseorang berkata:
Aku berkenalan dengan seorang pemuda yang sangat baik, berwajah
simpatik, berotak cemerlang, memiliki semangat dan tekad yang sangat
kuat Kedua matanya yang menerawang mengisyaratkan kesehatan rohani serta
ketinggian pemikirannya. Tubuhnya yang tinggi, kerendahan hatinya,
kesopanan, keimanan dan akhlaknya mencerminkan seorang kekasih Allah.
Dua tahun lalu ia
menyelesaikan SMU nya dan kini mulai kuliah. Semasa di SMU dulu, dia
termasuk siswa yang pandai dan selalu mendapat perhatian para guru.
Di Universitas pun,
sejak minggu pertama, sudah tampak kebersihan rohani, budi pekerti,
kejujuran, persahabatan serta usahanya untuk selalu konsisten pada semua
janjinya.
Pendek kata, dia seorang teman mengasyikkan yang kuperoleh. Aku sangat ingin berkenalan dengan keluarganya, khususnya ibunya.
Pada suatu
kesempatan aku berjumpa dengan ibunya, dan aku meminta kepada Sang Ibu
untuk bercerita sedikit seputar anaknya serta metodologi pendidikan yang
diterapkannya untuk sang buah hati.
Ibunya berkata,
“Ketika masih mengandung saya tidak pernah makan tanpa berwudhu terlebih
dahulu. Dan pada saat lahir, saya menyusuinya selama dua tahun penuh
dan selama itu pula saya tidak pernah memberinya asi dalam keadaan tanpa
berwudhu. Ketika menyusui saya membaca ayat-ayat suci al-qur’an dengan
suara pelan, saya selalu persembahkan jiwa saya untuknya.
Ayahnya, suami sang
ibu menambahkan cerita tersebut, ”Saya masih ingat, pernah ketika suatu
malam yang di musim yang sangat dingin sekitar jam 1 malam, ketika
Muhammad anak kami masih berumur satu tahun dia bangun sambil menangis.
Istri saya bangun dan merasa kalau anaknya kelaparan. Malam itu udara
menusuk dan bersalju. Sebelum Istri saya menyusui dia bergegas keluar
rumah untuk berwudhu dengan air yang sangat dingin, setelah berwudhu
barulah istri saya memeluk Muhammad dan menyusuinya.
Ayahnya
menambahkan, “Kalau sekarang Anda melihat sifat-sifat mulia dalam diri
anak saya, itu tiada lain karena keikhlasan, kerja keras dan pengorbanan
sang ibu.
Saya bertanya
kepada sang ibu, “Bagaimana anda bisa berbuat demikian kepada anak
anda?” Sang ibu menjawab,”Semua yang kita miliki bersumber dari ajaran
pendidikan Islam yang mulia serta perjalan Sayyidah Fathimah Az-Zahra
(Salam Atasnya) putri Rasulullah, bukankan Sayyidah Fatimah sosok wanita
agung itu, seringkali berkomunikasi dengan anak-anaknya pada masa
mengandung dan sama sekali tidak makan serta menyusui anak-anaknya tanpa
berwudhu? [RKI]
DPD PKS Siak - Download Android App