Albertine: Saya Bangga dengan PKS
By: Abul Ezz
Senin, 10 Maret 2014
0
pkssiak.org - Sabtu
8 Maret 2014, Bunda Intan caleg PKS Bekasi Barat kembali mengadakan
kegiatan pelayanan kesehatan. Kali ini langsung di dua tempat. Sesi pagi
di kelurahan Bintara dan sesi sore di kelurahan Jakasampurna.
Saya mengikuti kegiatan sesi sore hari di Rt 01/01 Jakasampurna. Ada dua paket yang ditawarkan, paket pertama pemeriksaan gula darah dan kolesterol serta paket kedua adalah pemeriksaan dokter. Saya mendapat tugas sebagai pengatur antrian pemeriksaan kesehatan oleh dokter.
Ada lebih dari seratus warga yang mendaftar untuk pemeriksaan dokter, namun karena waktunya terbatas hingga jelang maghrib. Hanya 80 warga yang bisa dilayani. Keluhan warga cukup beragam, dari batuk pilek, gatal-gatal hingga penyakit yang harus diperiksakan lagi lebih mendalam.
Ada satu nama warga yang cukup berbeda diantara nama-nama yang berobat. Nama itu tercantum diurutan ke tujuh puluh enam dan tertulis dengan nama Ibu Albert.
Memasuki jam lima sore, satu persatu warga mulai mendekati meja dokter dan tak sabar menunggu giliran. Tak terkecuali Ibu Albert. Banyak alasan yang mereka kemukakan.
Dalam kesempatan itu saya berusaha menenangkan mereka agar tetap disiplin sesuai nomor urut. Tak disangka, Ibu Albert ikut membantu saya menenangkan warga.
Dengan logat Batak ia berbicara "Tenang aja lah ibu-ibu. Semuanya dapat kok. Kalau berebut nanti keburu maghrib belum selesai."
Lalu ia menghampiri saya, "Harap maklum bapak, biasa orang kecil macam kami belum bisa tertib."
Kami akhirnya berbincang-bincang sesaat. Dalam perbincangan itu terungkap bahwa beliau adalah warga non muslim.
"Ibu gak risih dengan PKS ?" Tanya saya.
"Enggaklah pak. Sama-sama orang Indonesia. Saya bangga dengan PKS. Banyak yang menghina tapi tetap datang membantu warga." Jawabnya.
"Wah terima kasih bu." Balas saya.
"Kemarin sore ada kader PKS yang mengetuk pintu rumah saya mengantarkan undangan periksa kesehatan. Kebetulan saya emang lagi gak enak badan ini. Udah ke puskesmas tapi belum sembuh juga. Terima kasih udah berani ketuk pintu rumah saya" Ucap beliau sambil tertawa.
Sore itu langit mendung, gerimis mulai membasahi tanah. Warga masyarakat yang mengantri mulai sedikit. Jam menunjukan pukul setengah enam sore.
"Berikutnya, nomor urut tujuh puluh enam. Ibu Albertine. [enjang/hs/www.pksciktim.org]
Saya mengikuti kegiatan sesi sore hari di Rt 01/01 Jakasampurna. Ada dua paket yang ditawarkan, paket pertama pemeriksaan gula darah dan kolesterol serta paket kedua adalah pemeriksaan dokter. Saya mendapat tugas sebagai pengatur antrian pemeriksaan kesehatan oleh dokter.
Ada lebih dari seratus warga yang mendaftar untuk pemeriksaan dokter, namun karena waktunya terbatas hingga jelang maghrib. Hanya 80 warga yang bisa dilayani. Keluhan warga cukup beragam, dari batuk pilek, gatal-gatal hingga penyakit yang harus diperiksakan lagi lebih mendalam.
Ada satu nama warga yang cukup berbeda diantara nama-nama yang berobat. Nama itu tercantum diurutan ke tujuh puluh enam dan tertulis dengan nama Ibu Albert.
Memasuki jam lima sore, satu persatu warga mulai mendekati meja dokter dan tak sabar menunggu giliran. Tak terkecuali Ibu Albert. Banyak alasan yang mereka kemukakan.
Dalam kesempatan itu saya berusaha menenangkan mereka agar tetap disiplin sesuai nomor urut. Tak disangka, Ibu Albert ikut membantu saya menenangkan warga.
Dengan logat Batak ia berbicara "Tenang aja lah ibu-ibu. Semuanya dapat kok. Kalau berebut nanti keburu maghrib belum selesai."
Lalu ia menghampiri saya, "Harap maklum bapak, biasa orang kecil macam kami belum bisa tertib."
Kami akhirnya berbincang-bincang sesaat. Dalam perbincangan itu terungkap bahwa beliau adalah warga non muslim.
"Ibu gak risih dengan PKS ?" Tanya saya.
"Enggaklah pak. Sama-sama orang Indonesia. Saya bangga dengan PKS. Banyak yang menghina tapi tetap datang membantu warga." Jawabnya.
"Wah terima kasih bu." Balas saya.
"Kemarin sore ada kader PKS yang mengetuk pintu rumah saya mengantarkan undangan periksa kesehatan. Kebetulan saya emang lagi gak enak badan ini. Udah ke puskesmas tapi belum sembuh juga. Terima kasih udah berani ketuk pintu rumah saya" Ucap beliau sambil tertawa.
Sore itu langit mendung, gerimis mulai membasahi tanah. Warga masyarakat yang mengantri mulai sedikit. Jam menunjukan pukul setengah enam sore.
"Berikutnya, nomor urut tujuh puluh enam. Ibu Albertine. [enjang/hs/www.pksciktim.org]
DPD PKS Siak - Download Android App