Survei : HNW - Jokowi = 72 %, Jokowi - Anis Matta : 28 %
By: Abul Ezz
Rabu, 05 Februari 2014
0
pkssiak.org - Alhamdulillah,
Hasil Survei tanggal 29 Januari 2014 selesai diolah dan dianalisa, Sasaran
Survei kali ini adalah Anak Muda 25 - 35 Tahun dengan komposisi 50 % Pria dan
50 Persen Wanita, Screening Nara Sumber (obyek Survei) nya adalah anak muda
yang beraktifitas sebagai Profesional muda, pembaca berita media Online
Detik.com, Kompas.com, Okezone.com dan Media Islam dengan komposisi pembaca
media Islam di Internet 50 % daripada media mainstream lainnya.
Kemudian
Nara Sumber yang disasar dalam survey ini adalah Penikmat media 70 % TV One, 15
% Metro TV dan 15 % Kompas TV, Karakteristik lainnya adalah Menjaga Sholat 5
waktu tanpa tertinggal baik secara sendiri maupun berjama’ah, Tilawah Qur’an
rata-rata 2 x seminggu, dan Anggota dari Fans Page Islami setidaknya 5 Fans
Page Islam, selain itu bukan Partisan, bukan Kader Partai manapun, Bukan
Simpatisan, Bukan Anggota Partai apapun. Tidak ikut pengajian apapun dalam
kurun waktu 5 tahun. Inilah screening dari Nara Sumber/Obyek Survei yang
digunakan dalam jajak pendapat kali ini.
Ketika
disodorkan nama-nama Bakal Calon Presiden, ditemukan fakta dalam survei ini
adalah TIDAK AKAN memilih Prabowo Subianto dengan alasan kasus reformasi 97 dan
kejahatan HAM, TIDAK AKAN memilih Abu Rizal Bakrie dengan alasan Ical seorang
Pengusaha yang memungkinkan untuk menjadikan Pemerintahan sebagai alat untuk
memperkaya diri dan melindungi perusahaanya, Selain itu kemunculan ICAL yang
hanya saat akan menjadi Capres dari Golkar dan pendapat penjawab survei
menyebutkan bahwa Ical menjadi Ketua Umum Golkar dimungkinkan karena pengaruh
uang yang dimilikinya dan banyaknya perusahaan yang dimiliki Abu Rizal Bakri.
Nama
WIRANTO muncul sebagai kandidat yang layak sebagai Presiden RI tetapi dianggap terlalu
lembek sebagai Pemimpin dan kemungkinan akan mengekor dengan Pengusaha yang
membiayai kampanyenya dalam hal ini Hary Tanoe Sudibyo dkk.
Ketika
dimunculkan nama-nama Kandidat Capres dari PKS (Partai Keadilan Sejahtera)
seperti Hidayat Nurwahid, Anis Matta dan Ahmad Heryawan, dalam Survei ini
menyebutkan 89 % menyatakan semua Tokoh Nasional dari PKS layak dijadikan
Presiden atau Wakil Presiden dengan faktor Religius dan Dedikasinya untuk
Indonesia yang terlihat bagaimana mereka membangun Partai Keadilan Sejahtera
dan aktivitas Kader PKS yang dirasakan banyak manfaatnya oleh masyarakat
Indonesia.
Ketika
disebutkan nama Megawati dan Puan Maharani dari PDI-P penjawab survei
menyatakan TIDAK AKAN memilih dua tokoh ini dengan alasan sudah tua dan dari
kalangaan perempuan, alasan berfikirnya “Jika masih banyak Laki-Laki, Mengapa Harus
memilih Perempuan“, Namun nama Jokowi muncul sebagai tokoh alternatif
jika PDI-P mencalonkannya maka akan memilih Jokowi sebagai Presiden atau Wakil
Presiden, tetapi dalam survei ini menyebutkan tidak akan memilih Jokowi apabila
disandingkan dengan Megawati ataupun Puan Maharani karena walau bagaimanapun
dalam pandangan Penjawab Survey yang dilihat bukan Wakil Presiden tetapi Siapa
Presidennya.
Tokoh
alternatif sebagai Presiden dalam survei ini menyebut nama DAHLAN ISKAN sebagai
kandidat Presiden dengan alasan semangat kerja kerasnya dan konsistensi dalam
melakukan setiap pekerjaannya, tetapi dalam survei ini menegaskan Dahlan Iskan
tidak layak sebagai Presiden, layaknya hanya sebagai Wakil Presiden karena tipe
Dahlan Iskan yang menjadi pelaksana dan spontanitas mirip seperti Jusuf Kalla
di era Pemerintahan Yudhoyono pada periode pertama.
Sedangkan
nama-nama tokoh Nasional lainnya seperti Gita Wiryawan, Anis Baswedan, Ali
Masykur Musa disebut tidak mengenal 3 nama tokoh ini sehingga tidak akan
memilihnya, sedangkan Rhoma Irama, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, Hatta Rajasa,
Yusril Ihza Mahendra dan yang lainnya disebut tidak layak sebagai Presiden RI
2014 - 2019.
Ketika
diperdalam dengan pertanyaan “Mengapa melihat semua Kader PKS dianggap
layak menjadi Presiden RI 2014 - 2019?” 91 % menjawab bahwa PKS nol
Korupsi, sedangkan kasus yang menimpa LHI berdasarkan informasi berita yang
berimbang tidak ditemukan kejelasan apa yang menjadi kesalahan LHI, Jika LHI
bersalah seharusmya Suswono yang saat ini menjadi menteri Pertanian dari PKS
itu menjadi bersalah, hingga saat ini menurut penjawab survei lebih mempercayai
pendapat Pakar Hukum seperti Prof. Romli ketimbang KPK dalam kasus LHI.
Menurut
penjawab survei Seharusnya Kasus LHI itu mirip dengan kasus Hambalang dimana
tidak hanya Anas Urbaningrum sebagai Ketua Partai Demokrat yang menjadi
tersangka tetapi Andi Malaranggeng sebagai Menteri Pemuda dan OlahRaga dari
Partai Demokrat menjadi tersangka juga. Sulit mempercayai LHI bersalah ketika
Suswono yang kader PKS dan saat ini menteri Pertanian tidak terjerat hukuman,
Penjawab survei menyebutkan bahwa melihat Kasus yang menimpa LHI sebagai bentuk
rekayasa sekolompok orang yang ingin membuat Opini bahwa tidak ada Partai yang
bersih di Indonesia, Sampai kasus LHI dijadikan tersangka oleh KPK, PKS masih
dalam kondisi bersih dan nol Korupsi demikian penjawab survey menegaskan
jawabanya mengapa mereka memutuskan bahwa Kader PKS di level Nasional semuanya
layak menjadi Presiden atau Wakil Presiden RI 2014 - 2019.
Ketika
ditanya soal JOKOWI para penjawab survei melihat jika boleh memilih Jokowi
sebaiknya fokus terlebih dahulu di Jakarta dan akan matang di tahun 2019
sebagai Presiden RI, tetapi jika tetap maju maka pasanganya dianggap lebih
tepat Tokoh Nasional dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ketika
diminta memilih kandidat Presiden dan Wakil Presiden, ditemukan 2 pilihan besar
:
Hidayat Nurwahid - Jokowi :
72 %
Jokowi - Anis Matta :
28 %
Dalam
Survei ini ditemukan fakta bahwa 97 % memilih PKS sebagai Partai pilihanya pada
Pemilu 9 April 2014 mendatang dengan alasan sebagaimana sudah disebutkan diatas
dan penjawab survei mengharapkan PKS menjadi pemenang Pemilu 2014, Salah satu
alasan yang terkuat penjawab Survei memilih PKS selain alasan diatas adalah PKS
dinilai tidak boros dan tidak menghambur-hamburkan uang baik dalam membesarkan
Partainya, iklan Kampanye dan Biaya Saksi, jika sebagian Kader Partai lain bisa
menghabiskan milyaran rupiah sebagian besar PKS justru bahkan hanya habis satu
juta saja, bahkan Biaya Saksi lebih kepada urunan Kader Partai ketimbang dari
Calegnya, Perkiraan dari penjawab survei dana-dana yang dimiliki PKS lebih
banyak digunakan untuk membantu masyarakat di rawan bencana dengan membeli
peralatan antisipasi bencana dan pengobatan, Demikian penjawab survey
menjelaskan alasanya.
Pandangan penjawab survey tentang pasangan : Hidayat
Nurwahid - Jokowi
Kemampuan
retorika Hidayat Nurwahid dan hubungan Internasional Hidayat Nurwahid dinilai
mumpuni dan bisa diimbangi Jokowi yang bisa bekerja dengan skala Nasional
melalui metode terjun langsungnya, Sama-sama tidak pernah korupsi dan telihat
sama-sama memiliki kenegarawanan yang baik untuk keduanya.
Kemudian
untuk pasangan Jokowi - Anis Matta dinilai mampu memadukan kesederhanaan dari
sisi Jokowi dan Nasionalisme dari Anis Matta, paduan sangat istimewa,
Pluralistik Religius, Jokowi dapat membangun dari sisi Anti Korupsi secara
menyeluruh sedangkan Anis Matta dari sisi perbaikan moralitas bangsa yang
semakin hari semakin merosot karena pengaruh budaya barat yang tidak
terbendung, demikian penjawab survey menjelaskan.
Ketika
ditanya apakah faktor kasus LHI berpengaruh atau tidak dalam memilih, hanya 9 %
yang menyatakan berpengaruh sedangkan 91 % menyatakan bahwa Kasus LHI merupakan
rekayasa Politik dari kelompok yang ingin menggembosi PKS yang sudah terlanjur
dinilai bersih selama ini, tidak adanya bukti dan banyaknya saksi dan pakar
hukum yang membela LHI menguatkan jika kasus LHI adalah rekayasa penguasa atau
rekasaya kelompok Anti Islam yang tidak ingin Partai Islam di Indonesia a
berkembang demikian penjawab survei menjelaskan jawabanya.
Ketika
ditanya soal bahwa informasi semua media semuanya menyudutkan PKS, penjawab
survei menyatakan informasi pembanding untuk urusan Islam dan KeIslaman mereka
lebih percaya pada situs-situs Islam dan Fans Page Islami di Facebook ketimbang
media Nasional yang mereka baca dan lihat.
Pertanyaan
berikutnya yang diberikan dalam survei ini adalah apakah mereka sudah
mengetahui PKS sebelumnya, 78 % penjawab survey justru baru tahu tentang PKS
setelah banyaknya media nasional yang memberitakan Kasus LHI sehingga sebagian
besar mengoogling ke situs-situs sumber Aslinya terutama website-website PKS
yang mereka temukan.
Demikianlah
hasil survey dipenghujung Januari 2014, Semoga bisa jadi pertimbangan bagi
kader Partai apapun untuk menentukan sikap dan strategi.
Keyakinan
Saya menyatakan bahwa PARTAI APAPUN yang menjadi Pemenang Pemilu 2014 dan
Presiden mana yang terpilih nanti sudah ditulis ALLAH SWT Di Lauhul Mahfudz,
sudah tertulis sebelum Dunia ini ada. Jadi Kita nantikan saja… *
SELAMAT
MENIKMATI DEMOKRASI Bung!
Jakarta,
2 Februari 2014
ADI
SUPRIADI / Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan
DPD PKS Siak - Download Android App