Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » Seluas 724 Ha Lahan dan Hutan Hangus Terbakar di Siak

Seluas 724 Ha Lahan dan Hutan Hangus Terbakar di Siak


By: Abul Ezz Rabu, 19 Februari 2014 0

http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/20140205_135417_kabut-asap-terlihat-semakin-tebal-di-kota-siak.jpg
Kabut Asap Siak
\

pkssiak.org, SIAK - Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kabupaten Siak dua pekan terakhir menghanguskan 724 hektare (ha) lahan. Akibatnya kualitas udara semakin memburuk karena tebalnya  kabut asap yang menyelimuti wilayah Siak, Senin (17/2).
Data yang diperoleh Tribun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Siak, dari total 742 ha lahan yang terbakar. Lokasi terparah berada di Desa Dayun, Kecamatan Dayun yang masih berada berada di dalam areal BOB PT BSP-Pertamina Hulu, Zamrud, tepatnya di Km 80 dan Km 83, di sepanjang jalan menuju Danau Zamrud, dengan luas hutan dan lahan mencapai lebih dari 250 ha.

Kini kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah itu mulai mengancam kawasan hutan konservasi atau hutan tanaman nasional Danau Zamrud. Sementara itu proses pemadaman api yang dilakukan oleh BPBD dan Manggala Agni dilokasi itu, saat ini masih mencapai 25 parsen saja.

Lokasi karhutla terparah lainnya berada di Desa Penyengat, Kecamatan Sungai Apit. Luas lahan dan hutan yang hangus terbakar mencapai 100 ha. Pemadaman api yang terjadi di sana hanya dilakukan oleh masyarakat. Demikian halnya dengan karhutla yang terjadi di Tuah Indra Pura, Kecamatan Bunga Raya, luas lahan yang terbakar mencapai 101 ha, sementara proses pemdaman yang dilakukan BPBD, polisi dan TNI, masih mencapai 50 persen saja.

Sedangkan lokasi kebakaran yang terjadi di Jalan lintas Siak- Dayun, Km 7, yang terjadi pada Minggu (16/2) kemarin, telah menghanguskan 20 ha.

Pantau Tribun, kondisi kabut asap saat ini semakin pekat bila dibandingkan dua hari sebelumnya. Selain kabut asap tebal, aroma asap begitu terasa menyengat di hidung, dan terasa perih di mata. Bahkan jarak pandang saat ini berada di bawah 700 meter, padahal waktu saat itu menunjukkan pukul 16.00 Wib.

Kepala Badan Pemadam Kebakaran Kabupaten Siak, Iwan Priyatna mengatakan, pihaknya  kewalahan mengatasi kebakaran lahan yang terjadi di beberapa titik di Siak. Selain prasarana yang tidak sebanding dengan luas lahan yang terbakar, pihaknya juga sulit mendapatkan sumber air.

" Kita benar-benar kewalahan memadamkan api, selain sulit air, kita juga dihadapkan pada faktor alam seperti angin yang cukup kencang dan suhu yang begitu menyengat. Namun demikian kita terus berupaya untuk memadamkan," bebernya.
 
Semakin meningkatnya karhutla dan semakin pekatnya kabut asap di Siak, telah mempengaruhi kualitas udara di sejumlah wilayah yang berada pada level berbahaya.

Dari alat pemantau udara yang terdapat di Kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Siak, terlihat kualitas udara memburuk secara drastis. Index Standar Pencemaran Udara (ISPU) mencapai angaka 417 partikulan micro (PM 10) atau partikel debu polusi di udara atau asap halus di udara, berada pada level berbahaya, yang ditunjukkan dengan warna hitam.

Terkait memburuknya kualitas udara di akibat karhutla, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Siak,  Kadri Yafis mengaku belum mengambil sikap. " Kami belum bisa memutuskan apakah akan diliburkan atau tidak, dan kita masih menunggu laporan dari BLH Siak, terkait kondisi kualitas udara. Dan bagaimana analisis dari BPBD Siak terkait kondisi kebakaran yang terjadi," ucapnya. (cr5)



DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Komentar sehat anda..