Ruhut: Bhatoegana Jangan Bawa-bawa Ibas
By: Abul Ezz
Selasa, 25 Februari 2014
0
pkssiak.org, Jakarta - Juru bicara Partai Demokrat Ruhut
Sitompoel berharap koleganya, Sutan Bhatoegana, untuk tidak membawa-bawa
nama Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas ke dalam kasus SKK Migas.
“Orang kalau mau jatuh ke jurang, dia akan memegang semua ranting
yang bisa dia jangkau. Nah itu yang sekarang terjadi pada Sutan,” kata
dia.
Ruhut mengatakan saat ini banyak pihak yang berusaha menjatuhkan nama
besar Demokrat, sehingga misalnya, membawa-bawa nama para petinggi
Demokrat ke pusaran kasus korupsi.
“Banyak yang khawatir Demokrat menang lagi (di Pemilihan Umum), makanya dijelek-jelekkan, termasuk corongnya dari media Anda, Tempo,” ujar dia.
Ruhut juga meminta agar Sutan berbicara terus terang saat bersaksi
persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Menurut Ruhut, ada
ancaman hukuman bagi Ketua Komisi Energi Dewan Perwakilan Rakyat itu maksimal 12 tahun penjara jika berbohong saat bersaksi di pengadilan.
“Hati-hati dengan kesaksian palsu.karena ada ancaman hukuman,” kata
Ruhut saat dihubungi, Selasa, 25 Februari 2014. “Bohong, bisa 12 tahun
penjara”
Hari ini, Selasa, 25 Februari 2014, Sutan dijadwalkan bersaksi untuk
terdakwa mantan Ketua Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi Rudi Rubiandini terkait kasus dugaan suap di
lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan
Gas Bumi. Sutan bakal menjadi saksi untuk Rudi Rubiandini, bekas Kepala
SKK Migas.
Saat diperiksa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi pada November
2013, Sutan menceritakan rencana pertemuan di rumah Yudhoyono di Cikeas
pada 27 Juli 2013. Pertemuan itu rencananya dihadiri Ibas, Direktur
Utama PT Rajawali Swiber Cakrawala Deni Karmaina, dan Eka Putra yang
juga staf Sartono Utomo, mantan Bendahara Umum Demokrat. Deni merupakan
teman sekolah Ibas, yang saat ini dikenakan status cegah oleh KPK.
Di Cikeas, Sutan mengaku bertemu dengan Eka dan Ibas. Pembicaraan
ketiganya diawali dengan basa-basi, lalu Ibas meminta Sutan bertemu
dengannya seusai buka puasa. “Nanti kita ada pertemuan,” kata Ibas
kepada Sutan. Eka memperjelas lokasi perjamuan yang dimaksud Ibas berada
di gedung Raflesia. Rencana rapat ini batal karena Ibas tiba-tiba
mengikuti agenda lain.
Adapun rangkaian rencana pertemuan ini karena Eka yang diminta oleh
Sartono, bersama dengan Deni melobi Sutan agar menyokong PT Rekayasa
Industri menjadi rekanan proyek Gendalo-Gehem. Ada sejumlah pertemuan di
antara mereka sebelum acara buka puasa di Cikeas tersebut.
(tempo/sbb/dakwatuna)
DPD PKS Siak - Download Android App