Pertemuan Abbas dengan Mahasiswa Zionis Pukulan Bagi Pemboikotan Akademik
By: Abul Ezz
Senin, 17 Februari 2014
0
pkssiak.org, Alquds – Infopalestina:
Perhimpunan Mahasiswa Palestina mengecam pertemuan Presiden Otoritas
Palestina Mahmud Abbas dengan sekelompok aktivis gerakan mahasiswa
Zionis, Ahad (16/2), di kantor Otoritas Palestina di Ramallah. Di mana
dalam pertemuan tersebut Abbas menyampaikan pernyataan yang keluar dari
konstanta Palestina dan dan konsensus nasional.
Dalam
pernyataannya, Perhimpunan Mahasiswa Palestina menilai pertemuan itu
merupakan tamparan dan pukulan bagi gerakan pemboikotan akademik. Di
mana gerakan Zionis dan eneitas Zionis memanfaatkan pertemuan-pertemuan
seperti ini untuk memutihkan lembaran-lembarannya di dunia dan untuk
melemahkan gerakan pemboikotan dengan dalih ada dialog yang terjadi dan
karena itu dunia tidak punya hak untuk memboikot entitas Zionis,
sementara itu pimpinan Palestina ada di lembah yang lain.
Langkah
ini dinilai sebagai bagian dari jalan perundingan yang mandul, yang
tidak mendapatkan dukungan rakyat Palestina. langkah ini menjadi payung
bagi entitas Zionis dalam melakukan kejahatan dan kebijakan rasisnya,
yang berdampak kepada pelemahan perjuangan Palestina.
Di
saat kampus-kampus Zionis melakukan kebijakan pembungkaman dan larangan
aktivitas mahasiswa Palestina, diberikan area aktivitas yang luas bagi
gerakan-gerakan mahasiswa Zionis. Yang harus dilakukan pimpinan
Palestina adalah memicu masalah ini untuk mengungkap kebijakan rasis
yang dilakukan kampus-kampus Zionis ke dunia, bukan semakin terperosok
ke dalam orbit perundingan.
Perhimpunan
Mahasiswa Palestina mengecam pernyataan Abbas dalam pertemuan dengan
para mahasiswa Zionis tersebut dan menilainya sebagai pemberian konsesi
secara gratis dan telah keluar dari konstanta Palestina. Dalam
pernyataannya, Abbas menegaskan setuju dengan adanya pertukaran tanah,
mengakui adanya provokasi Palestina di media masa dan perangkat
pendidikan, dia menampik ingin merubah “realitas sosial” di entitas
Zionis, dia menegaskan bahwa solusi masalah pengungsi Palestina melalui
kesepakatan dan tidak dengan pemaksaan, dia juga mengatakan bila Israel
ke PBB dan mendapatkan pengakuan dunia sebagai negara Yahudi “maka kami
akan menghormati pengakuan ini”, dan terakhir Abbas meyakinkan para
aktivis gerakan mahasiswa Zionis tersebut bahwa Palestina tidak akan
menggunakan kekerasan bila perundingan gagal.
Mengomentasi
pernyataan Abbas tersebut, Perhimpunan Mahasiswa Palestina menyebutnya
itu berbahaya dan menyerukan kekuatan-kekuatan nasional Palestina untuk
mengambil sikap tegas terhadap pelepasan-pelepasan hak oleh Abbas ini,
yang tak seorang pun rakyat Palestina memberinya mandat untuk dia
berikan itu semua kepada entitas Zionis.
Perhimpunan
Mahasiswa Palestina menegaskan pentingnya segera menghentikan
perundingan dan kembali ke perlawanan rakyat untuk melawan penjajah
Zionis, serta menggalang tekanan dunia dan pemboikotan terhadap entitas
Zionis untuk mengisolasinya secara internasional dan membuatnya membayar
harga atas kejahatan dan agresinya. Pertemuan yang dilakukan Abbas
seperti ini dinilai kontradiksi dengan gerakan pemboikotan yang mulai
mendapatkan sambutan dan mengalami peningkatan. (asw)
DPD PKS Siak - Download Android App