pkssiak.org - Politisi
PKS yang juga anggota Komisi III DPR RI, Fahri Hamzah meminta Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono serius membahas masalah keuangan negara.
"Maka harusnya Presiden mulai serius membahas UU Keuangan Negara dan UU APBN dalam satu nafas," ujar Fahri pada akun Twitternya @Fahrihamzah, Rabu (12/2).
Menurut Fahri, sejak berkuasa pada 2004 silam, SBY tidak mau mereformasi UU Keuangan Negara yang sudah usang. Padahal bencana besar sudah kita alami bahkan juga mulai mengenai diri dan keluarganya.
"Ayo Pak SBY mumpung masih ada waktu," katanya.
Fahri berharap sistem pengelolaan negara akan tambah baik ke depan dan akan memantau UU Keuangan Negara yang sedang jadi inisiatif di DPR, dan dia merupakan salah seorang pimpinan RUUMD3.
Fahri juga mengatakan korupsi di Indonesia bukan karena kejahatan akan tetapi karena kebocoran dan kerawanan dipelihara.
"Di sinilah banyak masalah jika UU Keuangan Negara tidak menutup lubang masalah. Atau malah membukanya. Inilah rahasia kenapa tiba-tiba kita dituduh banyak kebocoran Keuangan Negara karena memang lubangnya dibuat," ungkapnya.
"Maka harusnya Presiden mulai serius membahas UU Keuangan Negara dan UU APBN dalam satu nafas," ujar Fahri pada akun Twitternya @Fahrihamzah, Rabu (12/2).
Menurut Fahri, sejak berkuasa pada 2004 silam, SBY tidak mau mereformasi UU Keuangan Negara yang sudah usang. Padahal bencana besar sudah kita alami bahkan juga mulai mengenai diri dan keluarganya.
"Ayo Pak SBY mumpung masih ada waktu," katanya.
Fahri berharap sistem pengelolaan negara akan tambah baik ke depan dan akan memantau UU Keuangan Negara yang sedang jadi inisiatif di DPR, dan dia merupakan salah seorang pimpinan RUUMD3.
Fahri juga mengatakan korupsi di Indonesia bukan karena kejahatan akan tetapi karena kebocoran dan kerawanan dipelihara.
"Di sinilah banyak masalah jika UU Keuangan Negara tidak menutup lubang masalah. Atau malah membukanya. Inilah rahasia kenapa tiba-tiba kita dituduh banyak kebocoran Keuangan Negara karena memang lubangnya dibuat," ungkapnya.