Oleh: Aji Teguh Prihatno On Twitter @BungAji
In Riyadh
pkssiak.org, Dalam buku “Dilema PKS”, disebutkan bahwa PKS, tidak hanya sekedar organisasi (partai) politik, tapi juga sebuah gerakan sosial yang memiliki karakteristik aksi-aksi kolektif, adanya tujuan yang berorientasi perubahan, berkarakter, kontinyu, serta bersifat ekstra-institusional [Burhan Muhtadi, 2012].
Praktik di lapangan, gerakan sosial ini tercermin dari kegiatan-kegiatan PKS yang sarat akan dengan aksi-aksi ekstra-institusional (aksi di masyarakat, bakti sosial, demonstrasi) yang tidak hanya muncul pada masa pemilu saja.
Gerakan Sosial PKS tidak hanya berkutat pada lingkup dalam negeri, tapi juga tersebar di berbagai belahan dunia, di lebih dari 22 negara dimana para kadernya belajar dan atau bekerja.
Ketika pertemuan kader di Turki dalam rangka konsolidasi internal PKS pada bulan April 2013, Sekjen PKS, Taufik Ridho menuturkan jumlah kader PKS yang tersebar di luar negeri, di 22 negara, ada 7000 kader [1]. Jumlah ini mencakup para Mahasiswa, Pengusaha, dan Pekerja profesional dari berbagai latar belakang. Dengan berbagai kapabilitasnya, kader-kader yang tersebar di berbagai Negara, aktif dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi sesama warga di luar negeri [2]. Bahkan kegiatan yang terbaru di Malaysia, sekitar 50 kader dari seluruh perwakilan Pusat Informasi dan Pelayanan (PIP) melakukan blusukan di kantong-kantong WNI di Malaysia untuk menjaring aspirasi dalam rangka perbaikan kondisi WNI [3].
Dari jumlah 7000 kader yang tersebar ini, kita dapat perkirakan multiplier effect potensi kader PKS untuk kontribusi kepada Negara. Ada beberapa potensi yang dapat dioptimalkan baik untuk organisasi maupun Negara. Potensi pertama berupa soft dan hard-skills dari tenaga-tenaga professional kader yang berpengalaman bekerja di luar negeri. Potensi kedua potensi tenaga-tenaga intelektual dari para mahasiswa dan dosen yang menimba ilmu di luar negeri yang dapat diaplikasikan untuk pembangunan negeri. Potensi ketiga berupa remitansi yang sangat berguna bagi keberlangsungan organisasi ataupun ikut menyumbang kegiatan-kegiatan sosial dalam negeri. Potensi keempat yaitu networking, Dengan potensi networking dari seluruh dunia, kader-kader PKS dapat berkontribusi menggerakkan tunas-tunas bangsa untuk berkarya di panggung internasional atas nama Indonesia dalam rangka hadapi Gelombang Ketiga.
Ummul Hammam,
Riyadh, 1 Januari 2014
In Riyadh
pkssiak.org, Dalam buku “Dilema PKS”, disebutkan bahwa PKS, tidak hanya sekedar organisasi (partai) politik, tapi juga sebuah gerakan sosial yang memiliki karakteristik aksi-aksi kolektif, adanya tujuan yang berorientasi perubahan, berkarakter, kontinyu, serta bersifat ekstra-institusional [Burhan Muhtadi, 2012].
Praktik di lapangan, gerakan sosial ini tercermin dari kegiatan-kegiatan PKS yang sarat akan dengan aksi-aksi ekstra-institusional (aksi di masyarakat, bakti sosial, demonstrasi) yang tidak hanya muncul pada masa pemilu saja.
Gerakan Sosial PKS tidak hanya berkutat pada lingkup dalam negeri, tapi juga tersebar di berbagai belahan dunia, di lebih dari 22 negara dimana para kadernya belajar dan atau bekerja.
Ketika pertemuan kader di Turki dalam rangka konsolidasi internal PKS pada bulan April 2013, Sekjen PKS, Taufik Ridho menuturkan jumlah kader PKS yang tersebar di luar negeri, di 22 negara, ada 7000 kader [1]. Jumlah ini mencakup para Mahasiswa, Pengusaha, dan Pekerja profesional dari berbagai latar belakang. Dengan berbagai kapabilitasnya, kader-kader yang tersebar di berbagai Negara, aktif dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi sesama warga di luar negeri [2]. Bahkan kegiatan yang terbaru di Malaysia, sekitar 50 kader dari seluruh perwakilan Pusat Informasi dan Pelayanan (PIP) melakukan blusukan di kantong-kantong WNI di Malaysia untuk menjaring aspirasi dalam rangka perbaikan kondisi WNI [3].
Dari jumlah 7000 kader yang tersebar ini, kita dapat perkirakan multiplier effect potensi kader PKS untuk kontribusi kepada Negara. Ada beberapa potensi yang dapat dioptimalkan baik untuk organisasi maupun Negara. Potensi pertama berupa soft dan hard-skills dari tenaga-tenaga professional kader yang berpengalaman bekerja di luar negeri. Potensi kedua potensi tenaga-tenaga intelektual dari para mahasiswa dan dosen yang menimba ilmu di luar negeri yang dapat diaplikasikan untuk pembangunan negeri. Potensi ketiga berupa remitansi yang sangat berguna bagi keberlangsungan organisasi ataupun ikut menyumbang kegiatan-kegiatan sosial dalam negeri. Potensi keempat yaitu networking, Dengan potensi networking dari seluruh dunia, kader-kader PKS dapat berkontribusi menggerakkan tunas-tunas bangsa untuk berkarya di panggung internasional atas nama Indonesia dalam rangka hadapi Gelombang Ketiga.
Ummul Hammam,
Riyadh, 1 Januari 2014
1. http://news.detik.com/read/2013/04/22/155641/2227160/10/kumpulkan-kader-di-turki-pks-incar-satu-kursi-di-luar-negeri?nd771104bcj
2. http://www.antaranews.com/berita/371729/pks-optimalkan-kinerja-kadernya-di-luar-negeri
3. http://www.pks-malaysia.org/2013/12/04/blusukan-ala-pks-shah-alam-selangor/