pkssiak.org - By
1) Pengkhianatan Intelektual: Pemira PKS, Kondom dan Tempo
2) Julian Benda di awal 1930-an menulis buku "La Trahision Des Clercs"yg diterjemahkan ke bahasa Indonesia "Pengkhianatan Kaum Cendekiawan"
3) Julian Benda prihatin dengan banyaknya kaum cendekiawan atau intelektual yang berkolaborasi dg Nazi Hitler dalam Perang Dunia I dan II
4) Kaum intelektual yg harusnya bersikap kritis, menjaga jarak sosial politik dan berpihak pada kebenaran& nurani, justru mendukung Nazi
5) Dan dosa terbesar kaum intelektual yang berkhianat semacam itu adalah ketika diam saja melihat kebenaran; bahkan cenderung menutupinya
6) Julian Benda memang sudah lama menulis buku tsb. Tapi di masa kini, keprihatinannya dengan mudah kita temukan
7) Kaum intelektual yg seharusnya jadi corong kebenaran yg bersuara lantang justru diam membisu krn tunduk pada penguasa dan pemilik modal
8) Alih-alih mencerahkan dan mencerdaskan masyarakat, kaum intelektual smacam ini justru membodohi dan menyesatkan
9) Potret pengkhianatan intelektual semacam ini jelas terlihat setidaknya dalam 3 kasus terakhir: Pemira PKS, Kondom dan Tempo
10) Pemira PKS yg bisa jadi role model wajah demokrasi Indonesia masa depan hampir tak dapat apresiasi dari media dan pengamat
11) Padahal di Pemira PKS, semua syarat demokrasi yang kita idam-idamkan terpenuhi: low cost, tak ada konflik, dan kandidatnya org terbaik
12) Sejauh ini, baru Muhammad AS Hikam ygmemberikan sanjungan thdp Pemira PKS. "Bravo PKS," kata dia dg memberikan alasan keunggulan Pemira
13) Tapi kaum intelektual lain: pengamat, awak media kebanyakan bungkam. Berbeda saat PKS tersandung masalah. Ramai2 mereka berkomentar
14) Soal kondom juga sama. Para pakar HIV/AIDS sudah lama mengatakan bhw kondom itu tak menjamin bisa mencegah penularan virus
15) Mereka berani menyimpulkan itu berdasarkan penelitian. Tapi kaum intelektual di negeri ini: menkes, Ahok, dan lainnya tak menghiraukan
16) Dihelatlah Pekan Kondom Nasional dengan membagi-bagikan kondom gratis. Media mendukung, dan @SBYudhoyono sampai sekarang diam membisu
17) Tempo dan mayoritas media mainstream juga setali tiga uang. Mereka melakukan pengkhianatan intelektual
18) Kasus pemerkosaan Sitok Srengenge thdp mahasiswi UI dibela oleh Tempo dalam pemberitaannya.
19) Kedekatan ideologi antara Tempo dan Srengenge menjadi penyebab mengapa kasus menjijikkan tsb harus dibela
20) Jauh beda saat tempo menggoreng kasus LHI. Mereka sangat semangat bahkan memfitnah dengan berita-berita yang dusta
21) Dan pengkhianatan intelektual semacam ini akan terus terjadi karena kaum intelektual di negeri ini kebanyakan sudah tak punya nurani
https://twitter.com/Erwyn2002