pkssiak.org, Jakarta - Anggota
Poksi VII Fraksi PKS DPR RI M. Idris Lutfi meminta pemerintah membuat mekanisme
dan terobosan baru agar kenaikan harga LPG 12 kg yang diberlakukan per 1
Januari 2014 tidak berdampak negatif pada masyarakat. Idris khawatir jika tak ada
mekanisme yang jelas dan terobosan baru, pengguna LPG 12 kg akan pindah ke LPG
3kg sehingga mengakibatkan kelangkaan.
“Pemerintah
bisa membuat terobosan varian tabung LPG, misalnya ukuran 5 kg atau 8 kg agar
pembelian tidak memberatkan. Selain itu harus ada mekanisme lain yang dibuat
agar masyarakat tidak pindah ke tabung 3 kg dan mengakibatkan kelangkaan,”
ungkap Idris.
Pertamina
per tanggal 1 Januari 2014 telah menaikkan harga LPG 12 kg serentak di seluruh
Indonesia. Kenaikan ini rata-rata mencapai Rp 3.959 per kg atau sebesar 68%. Besaran kenaikan bervariasi karena berdasarkan
jarak SPBBE ke titik serah (supply
point).Kebijakan ini diambil Pertamina karena dollar terus naik dan harga
pokok perolehan elpiji di pasar dunia telah menyentuh Rp 10.785/kg. Pertamina
mengaku telah mengalami kerugian sebesar Rp 22 triliun karena menjual LPG 12 kg
lebih rendah dari harga yang seharusnya.
Idris
menilai kenaikan LPG ini memang wajar mengingat dollar dan harga pokok LPG yang
terus naik. Terlebih Pertamina telah mengajukan kenaikan sejak setahun yang
lalu namun sempat ditunda karena adanya kenaikan BBM.
“Jika tidak
dilakukan Pertamina akan terus merugi, namun seharusnya jangan langsung naik
68%, bertahap dulu 30% misalnya agar masyarakat tak terkejut seperti saat ini,”
tutur anggota DPR asal Sumatera Utara ini.