pkssiak.org - By: SELIDIK
****
Sebagai muslim, tentu kita berharap Saudi Arabia kembali ke pangkuan Islam. Berperan seperti dahulu, menjadi penopang kemajuan Islam di seluruh dunia.
Harapan ini mendekati mustahil. Menurut laporan Wikileaks, terjadi persaingan yang alot antara Pangeran Bandar bin Sultan, Direktur Badan Intelejen KSA yang didukung Khalid At-Tuwaijiri, Kepala Kantor Kerajaan dan Sekretaris Lembaga Bai'at Kerajaan melawan Putra Mahkota Saudi, Pangeran Salman bin Abdul Aziz yang berkongsi dengan Pangeran Muhammad bin Nayef, Menteri Dalam Negeri KSA. Turut meramaikan persaingan adalah Pangeran Nayef bin Abdul Aziz, sosok yang banyak diterima di kalangan keluarga kerajaan.
Kritik pedas terhadap Pangeran Bandar bin Sulthan, yang turut andil dalam mendukung "pembonsaian" gerakan-gerakan perlawanan di Timur Tengah dan hubungannya yang sangat mesra dengan pejabat-pejabat teras Israel yang melalaikan kewajiban terhadap AL-Quds dan dunia Islam. Di sisi lain, Putra Mahkota yang sudah mulai uzur nampak tidak terlalu powerfull di hadapan Pangeran Bandar bin Sulthan. Adapun pangeran Nayef bin Abdul Aziz dikenal luas sangat "tega" terhadap siapapun yang berani sekedar menyindir penguasa KSA.
SELIDIK memiliki analisa, bahwa jika Raja Abdullah wafat, diprediksi akan terjadi peralihan kekuasaan yang cukup sengit. Semoga saja tidak ada pertumpahan darah. SELIDIK tidak terlalu banyak berharap ada perubahan signifikan terhadap dunia Islam seperti di masa Raja Faishal. Karena semua pangeran Saudi yang ada saat ini, rata-rata telah tershibghoh cita rasa Barat dan sesuai dengan hadis Nabi; Hubbud Dunya wakaraahiyatul Maut. Wallahu A'lam.