Ahok Impikan Jadi Gubernur Jakarta
By: Abul Ezz
Rabu, 08 Januari 2014
0
pkssiak.org, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dikenal sebagai kutu loncat. Suka pindah partai politik.
Tahun 2004, Ahok mulai terjun ke dunia politik. Pria asal Belitung ini bergabung ke Partai Perhimpunan Indonesia Baru (Partai PIB).
Ahok ditunjuk sebagai Ketua DPC Partai PIB Kabupaten Belitung Timur. Pada Pemilihan Umum 2004, ia terpilih sebagai anggota anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur.
Setahun kemudian, pria berkacamata ini ikut dalam Pemilihan Bupati Belitung Timur. Ia berpasangan dengan Khairul Effendi dari Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK).
Ahok dan Khairul terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur definitif pertama, dengan raupan suara 37,13%.
Pada 22 Desember 2006, ia menyerahkan jabatannya kepada wakilnya, Khairul Effendi karena ingin ikut dalam Pemilihan Gubernur Bangka Belitung 2007.
Mantan Presiden K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendukungnya. Bahkan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa itu ikut berkampanye.
Dalam Pemilihan Gubernur Babel, Ahok keok. Ia dikalahkan oleh Eko Maulana Ali.
Gairah politik Ahok begitu tinggi. Pada Pemilihan Umum 2009, ia menjadi caleg dari Partai Golongan Karya (Golkar). Berhasil mendapatkan suara terbanyak dan memperoleh kursi DPR.
Pada 2012, Ahok loncat ke Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) karena memutuskan ikut dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Ahok pindah partai karena didukung mendampingi Joko Widodo atau Jokowi. Keputusan itu tepat. Jokowi-Ahok terpilih, mengalahkan pasangan incumbent Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.
Ahok diisukan bakal keluar dari Gerindra. Kabar itu berhembus karena bapak tiga anak ini sering datang ke acara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Ahok bersama Jokowi sempat diundang makan-makan di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Di perayaan Natal lalu, Megawati bersama Jokowi mengunjungi Ahok di kediaman pribadinya, di kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara.
Belum lama ini, bersama Jokowi dan Megawati, Ahok juga menghadiri acara peluncuran buku dan open house politikus senior PDIP Sabam Sirait.
Kabar kepindahan Ahok makin berhembus kencang karena Jokowi disebut-sebut akan didukung sebagai calon presiden. Jika hal itu terjadi, Ahok bisa otomatis naik menjadi gubernur.
Pengamat politik Toto Sugiarto menilai PDIP sedang mempersiapkan Ahok untuk menggantikan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Pertemuan ketiganya merupakan rancangan strategi politik merespons fenomena Jokowi yang menguat akhir-akhir ini," kata Toto Sugiarto ke INILAH.COM, Jumat (27/12/2013).
Elektabilitas Jokowi sebagai kandidat calon presiden semakin melambung. Tidak tertutup kemungkinan PDIP akan mengusung mantan Wali Kota Solo itu.
Jika hal itu terjadi, untuk mengisi kekosongan jabatan di Ibu Kota, Ahok sosok yang bisa dipercaya. "Ini menyiratkan akan diusungnya Jokowi. Ahok sedang dipersiapkan untuk menggantikan Jokowi," ujar Toto.
Dalam sebuah wawancara khusus di salah satu stasiun televisi, Ahok mengaku siap menjadi Gubernur bahkan menjadi Presiden atau Wapres.
"Sekarang masuk Medan Merdeka Selatan (Balaikota DKI) nanti masuk Medan Merdeka Utara (Istana Negara)" ucap Ahok.
Ahok membantah rumor akan keluar dari Gerindra. Kemesraan yang terlihat belakangan ini karena dirinya berteman baik dengan sejumlah pengurus PDIP.
Apa yang terjadi ke depan tidak ada yang tahu, kecuali Tuhan. Saat ini, Ahok tetap sebagai kader Gerindra. (inilah/hs)
Tahun 2004, Ahok mulai terjun ke dunia politik. Pria asal Belitung ini bergabung ke Partai Perhimpunan Indonesia Baru (Partai PIB).
Ahok ditunjuk sebagai Ketua DPC Partai PIB Kabupaten Belitung Timur. Pada Pemilihan Umum 2004, ia terpilih sebagai anggota anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur.
Setahun kemudian, pria berkacamata ini ikut dalam Pemilihan Bupati Belitung Timur. Ia berpasangan dengan Khairul Effendi dari Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK).
Ahok dan Khairul terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur definitif pertama, dengan raupan suara 37,13%.
Pada 22 Desember 2006, ia menyerahkan jabatannya kepada wakilnya, Khairul Effendi karena ingin ikut dalam Pemilihan Gubernur Bangka Belitung 2007.
Mantan Presiden K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mendukungnya. Bahkan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa itu ikut berkampanye.
Dalam Pemilihan Gubernur Babel, Ahok keok. Ia dikalahkan oleh Eko Maulana Ali.
Gairah politik Ahok begitu tinggi. Pada Pemilihan Umum 2009, ia menjadi caleg dari Partai Golongan Karya (Golkar). Berhasil mendapatkan suara terbanyak dan memperoleh kursi DPR.
Pada 2012, Ahok loncat ke Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) karena memutuskan ikut dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta.
Ahok pindah partai karena didukung mendampingi Joko Widodo atau Jokowi. Keputusan itu tepat. Jokowi-Ahok terpilih, mengalahkan pasangan incumbent Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.
Ahok diisukan bakal keluar dari Gerindra. Kabar itu berhembus karena bapak tiga anak ini sering datang ke acara Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Ahok bersama Jokowi sempat diundang makan-makan di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Di perayaan Natal lalu, Megawati bersama Jokowi mengunjungi Ahok di kediaman pribadinya, di kompleks Pantai Mutiara, Jakarta Utara.
Belum lama ini, bersama Jokowi dan Megawati, Ahok juga menghadiri acara peluncuran buku dan open house politikus senior PDIP Sabam Sirait.
Kabar kepindahan Ahok makin berhembus kencang karena Jokowi disebut-sebut akan didukung sebagai calon presiden. Jika hal itu terjadi, Ahok bisa otomatis naik menjadi gubernur.
Pengamat politik Toto Sugiarto menilai PDIP sedang mempersiapkan Ahok untuk menggantikan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Pertemuan ketiganya merupakan rancangan strategi politik merespons fenomena Jokowi yang menguat akhir-akhir ini," kata Toto Sugiarto ke INILAH.COM, Jumat (27/12/2013).
Elektabilitas Jokowi sebagai kandidat calon presiden semakin melambung. Tidak tertutup kemungkinan PDIP akan mengusung mantan Wali Kota Solo itu.
Jika hal itu terjadi, untuk mengisi kekosongan jabatan di Ibu Kota, Ahok sosok yang bisa dipercaya. "Ini menyiratkan akan diusungnya Jokowi. Ahok sedang dipersiapkan untuk menggantikan Jokowi," ujar Toto.
Dalam sebuah wawancara khusus di salah satu stasiun televisi, Ahok mengaku siap menjadi Gubernur bahkan menjadi Presiden atau Wapres.
"Sekarang masuk Medan Merdeka Selatan (Balaikota DKI) nanti masuk Medan Merdeka Utara (Istana Negara)" ucap Ahok.
Ahok membantah rumor akan keluar dari Gerindra. Kemesraan yang terlihat belakangan ini karena dirinya berteman baik dengan sejumlah pengurus PDIP.
Apa yang terjadi ke depan tidak ada yang tahu, kecuali Tuhan. Saat ini, Ahok tetap sebagai kader Gerindra. (inilah/hs)
DPD PKS Siak - Download Android App