Tak Ada Kompetisi, Hidayat Nur Wahid : Ngapain Milih Diri Sendiri
By: admin
Senin, 02 Desember 2013
0
pkssiak.org - Hidayat Nur Wahid juga ikut menentukan pilihannya dalam Pemilihan Umum
Raya (Pemira) yang digelar Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kemarin.
Ketua Fraksi PKS ini mencoblos di kantor DPC PKS Mampang, Jakarta
Selatan.
"Saya tinggal di Kemang. Itu masuk Kecamatan Mampang," jelas Hidayat saat berbincang dengan Rakyat Merdeka Online pagi ini (Minggu, 1/12).
Dalam Pemira kemarin, ada 22 tokoh PKS yang dicalonkan. Mereka adalah Abdul Ghani Kasuba, Ahmad Heryawan, Anis Matta, Anton Apriyantono, Fahri Hamzah, Gatot Pujo Nugroho, Hidayat Nur Wahid, Mahfudz Abdurrahman, Mahfudz Siddik, Mustafa Kamal, Nasir Djamil, dan Nur Mahmudi Ismail. Lalu ada Prayitno, Salim Segaf Al Jufri, Sohibul Iman, Suharna Surapranata, Suswono, Taufik Ridlo, Tifatul Sembiring, Yusuf Asyhari, dan Untung Wahono. Soal siapa yang ia pilih kemarin, Hidayat tak mau menjelaskan. Dia berdalih, Pemira berlangsung bebas dan rahasia. Selain itu, setiap calon juga tidak boleh berkampanye. Tapi yang jelas, bekas Ketua MPR ini tidak memilih diri sendiri.
"Ngapain milih diri sendiri. Saya juga nggak mengerti kenapa dinominasikan. Tapi ya sudahlah kita hormati aspirasi rekan-rekan. Terserah rekan-rekan PKS menentukan pilihan mereka siapa," jelasnya.
Meski begitu, di beberapa daerah, seperti Banten misalnya, nama Hidayat Nur Wahid mengungguli calon lainnya. Terkait hal itu, mantan Presiden PKS ini belum mau terlalu menanggapi. "Masih terlalu dini. Itu baru 4 dari 8 kabupaten yang ada. Saya menghormati pilihan rekan-rekan. Nanti Majelis Syuro yang akan memutuskan."
Hidayat berharap Pemira ini akan memberikan dampak positif untuk PKS, termasuk peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia. "Semoga ini bisa menyemangati kader dan warga untuk terbiasa dengan pemilihan terbuka sehingga mereka tidak gamang dalam mempergunakan hak pilih, dan golput bisa dieliminasi, dan legitimasi pemilu bisa ditingkatkan," tandasnya.
Jurubicara PKS Mardani Ali Sera kemarin menjelaskan, pemenang Pemira ini bukan satu orang. Panitia nanti akan mengambil lima kandidat. Karena, dalam pemilihan, setiap pemilik suara harus memilih lima calon yang dijagokan, bukan satu seperti pemilihan biasa. Kelima nama ini kemudian diserahkan ke Majelis Syoru untuk dipilih satu orang yang bakal diusung. “Yang menetapkan siapa yang menjadi capres adalah Majelis Syuro,” tandasnya. [rmol]
"Saya tinggal di Kemang. Itu masuk Kecamatan Mampang," jelas Hidayat saat berbincang dengan Rakyat Merdeka Online pagi ini (Minggu, 1/12).
Dalam Pemira kemarin, ada 22 tokoh PKS yang dicalonkan. Mereka adalah Abdul Ghani Kasuba, Ahmad Heryawan, Anis Matta, Anton Apriyantono, Fahri Hamzah, Gatot Pujo Nugroho, Hidayat Nur Wahid, Mahfudz Abdurrahman, Mahfudz Siddik, Mustafa Kamal, Nasir Djamil, dan Nur Mahmudi Ismail. Lalu ada Prayitno, Salim Segaf Al Jufri, Sohibul Iman, Suharna Surapranata, Suswono, Taufik Ridlo, Tifatul Sembiring, Yusuf Asyhari, dan Untung Wahono. Soal siapa yang ia pilih kemarin, Hidayat tak mau menjelaskan. Dia berdalih, Pemira berlangsung bebas dan rahasia. Selain itu, setiap calon juga tidak boleh berkampanye. Tapi yang jelas, bekas Ketua MPR ini tidak memilih diri sendiri.
"Ngapain milih diri sendiri. Saya juga nggak mengerti kenapa dinominasikan. Tapi ya sudahlah kita hormati aspirasi rekan-rekan. Terserah rekan-rekan PKS menentukan pilihan mereka siapa," jelasnya.
Meski begitu, di beberapa daerah, seperti Banten misalnya, nama Hidayat Nur Wahid mengungguli calon lainnya. Terkait hal itu, mantan Presiden PKS ini belum mau terlalu menanggapi. "Masih terlalu dini. Itu baru 4 dari 8 kabupaten yang ada. Saya menghormati pilihan rekan-rekan. Nanti Majelis Syuro yang akan memutuskan."
Hidayat berharap Pemira ini akan memberikan dampak positif untuk PKS, termasuk peningkatan kualitas demokrasi di Indonesia. "Semoga ini bisa menyemangati kader dan warga untuk terbiasa dengan pemilihan terbuka sehingga mereka tidak gamang dalam mempergunakan hak pilih, dan golput bisa dieliminasi, dan legitimasi pemilu bisa ditingkatkan," tandasnya.
Jurubicara PKS Mardani Ali Sera kemarin menjelaskan, pemenang Pemira ini bukan satu orang. Panitia nanti akan mengambil lima kandidat. Karena, dalam pemilihan, setiap pemilik suara harus memilih lima calon yang dijagokan, bukan satu seperti pemilihan biasa. Kelima nama ini kemudian diserahkan ke Majelis Syoru untuk dipilih satu orang yang bakal diusung. “Yang menetapkan siapa yang menjadi capres adalah Majelis Syuro,” tandasnya. [rmol]
DPD PKS Siak - Download Android App