Sinabung Keluarkan Lava Pijar, Sutias: Ibu dan Anak Paling Menderita
By: Abul Ezz
Selasa, 31 Desember 2013
0
Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho, mengunjungi pengungsi Erupsi Gunung Sinabung. |
pkssiak.org, MEDAN – Pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, hingga Senin, tercatat 19.126 jiwa atau 5.979 kepala keluarga yang ditampung di 31 titik Posko di Kabanjahe.
Ketua Media Center Penanganan Bencana Gunung Sinabung Posko Kabanjahe, Jhonson Tarigan ketika dihubungi dari Medan, Senin, menyebutkan, pengungsi erupsi Sinabung tersebut, masih terus bertambah pada akhir bulan Desember Tahun 2013.
Menurut dia, diperkirakan awal tahun baru 2014 ini, jumlah pengungsi warga Kabupaten Karo semakin banyak.
“Karena erupsi Gunung Sinabung masih terus terjadi, dan warga juga merasa cemas, jika terjadi hal-hal yang tidak diingini terhadap mereka,” ucap Jhonson.
Oleh sebab itu, katanya, penduduk yang tinggal di sejumlah desa dan berada dibawah radius 5 kilometer dari kawah Gunung Sinabung harus pindah mencari tempat aman.
“Senin tadi (30/12), sekitar pukul 16.00 WIB, masih terjadi lagi erupsi Gunung Sinabung yang mengeluarkan debu vulkanik dan asap tebal,” kata juru bicara Pemkab Karo.
Jumlah pengungsi erupsi Gunung Sinabung, Sabtu (28/12) mencapai 18.807 jiwa atau 5.915 kepala keluarga.
Data yang diperoleh di Posko Penanganan Bencana Gunung Sinabung, Kabanjahe, belasan ribu pengungsi tersebut ditampung 31 lokasi. Beberapa di antaranya, Los Tiga Binanga, GBKP Payung dan Masjid Agung Kabanjahe.
Kemudian, Asrama Kodim Kabanjahe, Jambur Natolu, Islamic Center, Los Tanjung Mbelang dan Los Tanjung Pulo.
Para pengungsi tersebut berasal dari 22 desa dan dua dusun di Kabupaten Karo, seperti Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Selandi Lama, Desa Kuta Rakyat dan Desa Sigaranggarang di Kecamatan Payung.
Desa Berastepu, Desa Sibintun, Desa Gamber dan Desa Kuta Tengah, Desa Kuta Mbelin, Desa Kebayaken, Desa Kuta Tonggal dan Desa Sukanalu di Kecamatan Simpang Empat.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) meningkatkan status Gunung Sinabung dari level Siaga menjadi Awas terhitung mulai Minggu (24/11) sekitar pukul 10.00 WIB.
Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan semakin meluasnya lontaran material berukuran 3-4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km sehingga masyarakat yang bermukim dalam radius 5 km dari kawah Gunung Sinabung diminta mengungsi.
Ibu dan Anak Paling Menderita
Dilokasi terpisah, Ketua Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial Provinsi Sumatera Utara Hj Sutias Handayani Gatot Pujo Nugroho, Minggu (29/12) mengunjungi pengungsi Erupsi Gunung Sinabung. Sutias melihat kaum ibu dan anak-anak menjadi pihak yang paling menderita akibat bencana yang belum ada tanda-tanda kapan berakhirnya.
Pada kunjungan tersebut, Sutias terus memotivasi para pengungsi agar tetap semangat meski sudah lama hidup di pengungsian dan aktifitas mereka terganggu karena erupsi Gunung Sinabung yang terus naik turun.
Saat memberikan bantuan di Mesjid Istirar, Kabanjahe, Tanah Karo Sutias menegaskan meski hidup di pengungsian cenderung tidak nyaman namun setidaknya para pengungsi tetap dalam kondisi aman jika sewaktu-waktu Gunung Sinabung meletus.
Kunjungan BK3S ini merupakan kerjasama dengan Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) Sumut yang melibatkan sejumlah donator seperti PDAM Tirtanadi, Bank Sumut, Heartindo, Faber Castel, dan Rumah Zakat. Mereka memberikan berbagai bantuan mulai dari sembako, alat tulis hingga perlengkapan mandi.
Selain Masjid Istirar, Sutias juga mengunjungi pengungsian di Pekanlama,Tigabinanga. Pengungsian yang dipadati warga dari dua desa seperti Mardingding, dan Tiganderket.
Di lokasi Tigabinanga Sutias sempat terkesima dengan kaum ibu yang tetap beraktifitas meski dalam kondisi serba darurat. [ant/harian andalas]
DPD PKS Siak - Download Android App