PKS Tak Ingin "Menari" di Atas Penderitaan Golkar
By: Abul Ezz
Sabtu, 28 Desember 2013
0
pkssiak.org, JAKARTA
- Suara Partai Golkar Diperkirakan akan goyang sejak Ratu Atut Chosiyah
jadi tersangka korupsi. Kans partai lain untuk mengambil alih suara
Golkar pada Pemilu 2014 pun terbuka lebar.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil mengatakan partainya tidak akan "menari" di atas penderitaan Golkar.
"Kita enggak pernah menari di atas kesedihan orang lain. PKS tidak pernah memanfaatkan kesusahan orang lain atau musibah orang lain dengan tersangkanya Atut," katanya kepada Okezone, Jumat (27/12/2013).
Menurut dia, PKS justru mendorong agar proses penegakkan hukum terhadap Atut bisa berjalan seimbang dan adil.
Kata Nasir, PKS sudah memiliki target sendiri di Banten. Saat ini, tambahnya, posisi suara PKS di Banten masuk dalam tiga besar. Kendati demikian, dia tidak menampik, ada harapan bagi PKS untuk menaikkan posisi itu melihat kondisi Partai Golkar dan Demokrat terkini.
"Dengan kondisi Demokrat dan Golkar di Banten tentu kami punya harapan. Walaupun semuanya punya kasus, PKS dengan LHI, Demokrat dengan Nazarudinnya, Golkar dengan Ratu Atutnya. Jadi, semua inikan sudah seperti arisan," tuturnya.
Pendapat yang sama juga disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua.
"Kita tidak pernah mengail di air keruh. Kita mengail di air dalam. Saya kira posisi kita (di Banten) juga punya konstituen banyak di sana," kata dia kepada Okezone.
Yang jelas, sambung Max, Demokrat tak akan memanfaatkan kasus yang sedang mendera Golkar untuk meraup suara di Banten.
Dia mengatakan, terpilihnya Ratu Tatu sebagai Ketua DPD I Golkar Banten membuktikan jika keluarga Ratu Atut masih dipercaya masyarakat Golkar di Banten.
"Dengan terpilihnya adik Ratu Atut kita ucapkan selamat. Berarti beliau masih dipercaya masyarakat Golkar di Banten," pungkasnya.
*http://okezone.com
Menanggapi hal itu, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil mengatakan partainya tidak akan "menari" di atas penderitaan Golkar.
"Kita enggak pernah menari di atas kesedihan orang lain. PKS tidak pernah memanfaatkan kesusahan orang lain atau musibah orang lain dengan tersangkanya Atut," katanya kepada Okezone, Jumat (27/12/2013).
Menurut dia, PKS justru mendorong agar proses penegakkan hukum terhadap Atut bisa berjalan seimbang dan adil.
Kata Nasir, PKS sudah memiliki target sendiri di Banten. Saat ini, tambahnya, posisi suara PKS di Banten masuk dalam tiga besar. Kendati demikian, dia tidak menampik, ada harapan bagi PKS untuk menaikkan posisi itu melihat kondisi Partai Golkar dan Demokrat terkini.
"Dengan kondisi Demokrat dan Golkar di Banten tentu kami punya harapan. Walaupun semuanya punya kasus, PKS dengan LHI, Demokrat dengan Nazarudinnya, Golkar dengan Ratu Atutnya. Jadi, semua inikan sudah seperti arisan," tuturnya.
Pendapat yang sama juga disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua.
"Kita tidak pernah mengail di air keruh. Kita mengail di air dalam. Saya kira posisi kita (di Banten) juga punya konstituen banyak di sana," kata dia kepada Okezone.
Yang jelas, sambung Max, Demokrat tak akan memanfaatkan kasus yang sedang mendera Golkar untuk meraup suara di Banten.
Dia mengatakan, terpilihnya Ratu Tatu sebagai Ketua DPD I Golkar Banten membuktikan jika keluarga Ratu Atut masih dipercaya masyarakat Golkar di Banten.
"Dengan terpilihnya adik Ratu Atut kita ucapkan selamat. Berarti beliau masih dipercaya masyarakat Golkar di Banten," pungkasnya.
*http://okezone.com
DPD PKS Siak - Download Android App