PKS: 'Pemira' Praktek Politik Berbiaya Murah
By: Abul Ezz
Kamis, 05 Desember 2013
0
pkssiak.org, JAKARTA
- Ketua DPP PKS Indra mengklaim bahwa Pemilihan Raya (Pemira) yang
dilakukan partainya untuk menjaring bakal calon presiden merupakan
praktek politik berbiaya murah dan berbeda dengan sistem penjaringan
capres partai lain.
"Pemira ini berbeda dengan sistem konvensi yang dilakukan partai lain karena biayanya nol rupiah," kata Indra di Jakarta, Rabu.
Indra menjelaskan bahwa dalam sistem Pemira yang dijalankan tidak ada kampanye, tidak ada sosialisasi, dan tidak ada mobilisasi massa oleh salah satu calon.
Hal itu, menurut dia, akan mendapatkan hasil yang nyata karena suara aspirasi secara murni muncul dari kalangan kader PKS.
"Dari 22 kandidat tidak ada kampanye karena itu hasilnya akan asli. Hal itu berbeda dengan pola partai lain karena hasil yang keluar sejauh mana calon mampu memobilisasi massa sehingga hasilnya tidak asli," ujarnya.
Dia mengatakan sistem Pemira bagi PKS bukan hal baru karena sudah sering digunakan misalnya untuk memilih Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS, memilih calon gubernur untuk dimajukan dalam Pemilihan Kepala Daerah.
Sistem itu, menurut dia, untuk menampung aspirasi dari para kader sehingga keterlibatan kader sangat terlihat untuk menentukan kebijakan partai.
"Karena wacana capres begitu massif maka DPP PKS membuat keputusan untuk Pemira. Hal itu dalam rangka menampung aspirasi kader dan akan dilihat siapa yang terbaik menurut kader PKS tapi nanti Dewan Syuro yang memutuskan calon itu ditetapkan menjadi capres PKS," katanya.
Menurut Indra, saat ini belum ada hasil akhir lima nama yang akan diberikan ke Majelis Syuro karena belum di rekapitulasi akhir di semua wilayah.
Namun dia mengatakan paling tidak ada empat nama yang banyak muncul yaitu Presiden PKS Anis Matta, Ketua Fraksi PKS di DPR Hidayat Nur Wahid, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriyawan, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring.
"Namun tetap nama tiga besar tidak bergeser yaitu Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, dan Ahmad Heriyawan," ujarnya.
Namun dia menekankan belum pasti urutan pertama hasil Pemira akan menjadi capres PKS karena semuanya diserahkan pada Majelis Syuro partai.
PKS pada 30 November 2013 melaksanakan Pemira untuk menjaring calon presiden dari internal partai. Mekanismenya, setiap kader diminta memilih satu dari 22 nama yang telah dianggap memenuhi syarat sebagai calon. [antara/rol]
"Pemira ini berbeda dengan sistem konvensi yang dilakukan partai lain karena biayanya nol rupiah," kata Indra di Jakarta, Rabu.
Indra menjelaskan bahwa dalam sistem Pemira yang dijalankan tidak ada kampanye, tidak ada sosialisasi, dan tidak ada mobilisasi massa oleh salah satu calon.
Hal itu, menurut dia, akan mendapatkan hasil yang nyata karena suara aspirasi secara murni muncul dari kalangan kader PKS.
"Dari 22 kandidat tidak ada kampanye karena itu hasilnya akan asli. Hal itu berbeda dengan pola partai lain karena hasil yang keluar sejauh mana calon mampu memobilisasi massa sehingga hasilnya tidak asli," ujarnya.
Dia mengatakan sistem Pemira bagi PKS bukan hal baru karena sudah sering digunakan misalnya untuk memilih Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS, memilih calon gubernur untuk dimajukan dalam Pemilihan Kepala Daerah.
Sistem itu, menurut dia, untuk menampung aspirasi dari para kader sehingga keterlibatan kader sangat terlihat untuk menentukan kebijakan partai.
"Karena wacana capres begitu massif maka DPP PKS membuat keputusan untuk Pemira. Hal itu dalam rangka menampung aspirasi kader dan akan dilihat siapa yang terbaik menurut kader PKS tapi nanti Dewan Syuro yang memutuskan calon itu ditetapkan menjadi capres PKS," katanya.
Menurut Indra, saat ini belum ada hasil akhir lima nama yang akan diberikan ke Majelis Syuro karena belum di rekapitulasi akhir di semua wilayah.
Namun dia mengatakan paling tidak ada empat nama yang banyak muncul yaitu Presiden PKS Anis Matta, Ketua Fraksi PKS di DPR Hidayat Nur Wahid, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriyawan, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring.
"Namun tetap nama tiga besar tidak bergeser yaitu Anis Matta, Hidayat Nur Wahid, dan Ahmad Heriyawan," ujarnya.
Namun dia menekankan belum pasti urutan pertama hasil Pemira akan menjadi capres PKS karena semuanya diserahkan pada Majelis Syuro partai.
PKS pada 30 November 2013 melaksanakan Pemira untuk menjaring calon presiden dari internal partai. Mekanismenya, setiap kader diminta memilih satu dari 22 nama yang telah dianggap memenuhi syarat sebagai calon. [antara/rol]
DPD PKS Siak - Download Android App