Peneliti LIPI Prof Siti Zuhro: Gubernur Berprestasi Layak Jadi RI 1
By: Abul Ezz
Jumat, 27 Desember 2013
0
pkssiak.org, BANDUNG - Peneliti senior Pusat Penelitian Politik LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) Prof. Dr. R. Siti Zuhro mengajak seluruh elemen demokrasi mempertimbangkan secara matang rektutmen kepala daerah sebagai kandidat presiden atau wakil presiden 2014-2019.
Zuhro mengatakan
hal itu saat menjadi narasumber Forum Diskusi Inilah Demokrasi: Peluang
Pemimpin Daerah Menuju Istana, yang digelar INILAH.COM di Kota Bandung, Minggu, 22 Desember 2013.
Pembicara lain
forum diskusi demokrasi yang dimoderatori Direktur Pemberitaan LKBN
Antara, Ahmad Husaini, yakni Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Diskusi
diikuti sekitar 100 wartawan dan akademisi asal Bandung dan Jakarta.
Forum diskusi
memaparkan, pola perekrutan kepala daerah (gubernur) telah diterapkan
sejumlah negara maju. Bahkan negara kampiun demokrasi Amerika Serikat
(AS) memiliki sepertiga jumlah presidennya, sebelumnya menjabat
gubernur.
Tercatat 16
presiden AS berlatarbelakang kepala daerah, 23 senator, 13 wakil
presiden, dan enam dari kelompok lain-lain (pengusaha, militer,
pengacara).
Para gubernur yang
dipercaya menjadi pemimpin Gedung Putih, antara lain: Theodore
Roosevelt, Ronald Wilson Reagen, William Jefferson Clinton, George
Walker Bush, Thomas Jefferson, James Monroe, Andrew Jackson, Martin Van
Buren.
Zuhro mengatakan,
perektutan kepala daerah menjadi orang pertama atau kedua di satu negara
sangat beralasan. Bila sang kepala daerah nyata berprestasi, yang
bersangkutan dipastikan menguasai aspek pengelolaan birokrasi.
Pada saat yang
sama, sebagaian besar manajemen negara berkutat di sekitar masalah
pemerintah pusat memberdayakan pemerintah daerah menggerakkan roda
pembangunan.
Masalahnya, menurut
Zuhro, partai politik (parpol) di Indonesia masih menafikan pola
perekrutan kepala daerah untuk mengisi kursi RI 1 atau RI 2. Seluruh
parpol masih menempatkan ketua umumnya sebagai pemilik tunggal calon
presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres).
Zuhro berpendapat,
gubernur yang layak maju ke pentas nasional tentu yang menunjukkan
prestasi selama menjabat. Mereka tidak cacat moral dan hukum.
"Kita sekarang
memiliki Gubernur Jawa Barat (Ahmad Heryawan), Gubernur DKI Jokowi,
Pakde Karwo (Gubernur Jawa Timur), atau Gubernur Sulawesi Selatan
Syahrul Yasin Limpo," tandas Zuhro.
Ditambahkan, media massa dan kelompok civil society perlu
mendorong salah satu jalur pemimpin nasional ini. Bila perlu mendesak
parpol demi diperolehnya sosok pemimpin terbaik untuk kemajuan Indonesia
ke depan.
"Seharusnya, tokoh yang sudah pernah nyapres tidak perlu maju lagi. Malu nanti. Kita butuh regenerasi, darah segar yang kuat, tidak loyo tidak deadlock. Merekrut kepala daerah adalah terobosan bagus," ulas Peneliti lagi.
Sementara Gubernur
Jawa Barat Ahmad Heryawan, ketika ditanya peserta diskusi soal
kelayakannya maju ke arena Pemilu 2014 menyatakan, ia tak berhak
menjawab dirinya mumpuni atau tidak.
"Saya menyerahkan kepada rakyat. Kalau saya mengatakan diri layak, itu bentuk arogan," tukasnya.
DPD PKS Siak - Download Android App