Menunda Nikah, Memperlambat Pembebasan Al-Aqsha
By: Abul Ezz
Selasa, 03 Desember 2013
0
pkssiak.org - Saat dipertemukan dengan seorang pemuda Palestina, saya benar-benar tertegun. Ia memperkenalkan diri, pemuda 33 tahun, S3, hafal Al-Qur'an, dan sudah memiliki 12 putra-putri. "Dahsyaaat...", dalam hati saya.
Setelah sekian lama berbincang, saya terkejut kembali saat beliau mengatakan, "Telat menikah, sama dengan memperlambat pembebasan Al-Aqsha".
Subhanallah. Apa hubungan antara menikah dengan pembebasan Al-Aqsha? Jawabannya mudah: pengkaderan. Warga Palestina menyadari, tak ada cara menghambat Israel Raya kecuali dengan memperbanyak kader-kader yang diharapkan di kemudian hari menjadi Shalahuddin Al-Ayyubi, pembebas Al-Aqsha.
Mungkin kita berkilah, wajar saja jika warga Palestina seperti itu. Tapi sejarah mencatat, para pembebas Al-Aqsha justru lebih banyak dari warga non Arab. Salah satunya adalah Shalahuddin Al-Ayyubi, orang Kurdi.
Saya berkesimpulan masalah menikah bukan hanya sekedar menyalurkan syahwat, atau menggugurkan status, atau meningkatkan gengsi. Tapi lebih dari itu, ada misi pembebasan Al-Aqsha. Jikapun tidak, minimal kita bisa mensuplai SDM yang akan menjadi prajurit-prajurit yang siap tempur di kemudian hari. Sudahkah? [SELIDIK]
DPD PKS Siak - Download Android App