Select Menu

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

Minggu, 22 Desember 2013

HNW: Para Muslimah Harusnya Tak Salah Mengambil Teladan


pkssiak.org - Para Muslimah seharusnya tidak salah mengambil contoh teladan dalam hidupnya. Karenanya janganlah mengambil contoh dan tauladan selain Rasulullah.

Demikian nasehat yang disampaikan mantan Ketua MPR periode 2004-2009, Dr. Hidayat Nur Wahid (HNW) terkait maraknya gerakan liberalisasi, sekulerisme dan feminisme di Indonesia.

“Orang liberal bicara soal kesetaraan gender, berbicara soal hak perempuan namun justru merusak fitrah perempuan itu sendiri,” tegas ketua fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini dalam kegiatan launching Persatuan Majelis Taklim Indonesia (PERMATA), kegiatan launching Persatuan Majelis Taklim Muslimah (Permata), Jum’at (23/12/2013).

HNW mengingatkan sosok-sosok teladan zaman Rasulullah dan seharusnya merekalah yang harus dijadikan panutan Muslimah sepanjang masa, bukan yang lain.

“Kita ambil contoh Siti Khadijah, istri Rasulullah, perempuan pertama yang memeluk Islam,” jelasnya.

Selain Khadijah, HNW juga bercerita mengenai sosok Asma Binti Abu Bakar As Shidiq. Saat Kaum Quraisy hendak membunuh Rasulullah, Asma justru membantu Rasulullah saat hendak hijrah dari Makkah.

“Asma menghapus jejak-jejak kaki Rasulullah di Padang Pasir agar tidak tertangkap orang-orang Quraisy,” ceritanya lagi.

Begitulah HNW menilai, mengapa peran wanita sangat penting dalam mendukung perjuangan Islam di zaman apapun, tidak terkecuali di zaman sekarang.

“Ibu-ibu juga jangan ketinggalan, harus tahu, harus paham, muslimah harus bersatu melawan isu gender dan feminisme,” tegasnya.

Kekuatan Asing

Selain itu, HNW mengajak jamaah wanita mensyukuri Indonesia dengan menjaganya dari kekuatan asing. Menurutnya, banyak potensi sumber daya alam di Indonesia yang belum dikelola dengan baik. Bahkan secara murah diberikan cuma-cuma kepada negara-negara asing.

“Kita ambil contoh Freeport di Papua. Emasnya punya kita tapi yang menikmatinya orang Amerika,” ujarnta di hadapan sekitar 500 peserta yang kebanyakan kaum Hawa.

“Singapura dan Malaysia terkenal dengan furniturenya, padahal kayu yang mereka gunakan punya Indonesia,” tambahnya lagi.

HNW bercerita pentingnya orang Indonesia mengekspresikan kesyukurannya atas kemerdekaan Indonesia.

Indonesia adalah negeri yang kaya. Implementasi kesyukuran itu adalah dengan tidak menyerahkan pengelolaan sumber daya alam negeri khatulistiwa ini kepada asing.

Dibandingkan dengan Arab Saudi, masyarakat hanya hidup dari satu potensi sumber daya alam yaitu minyak bumi. Namun, menurutnya Arab Saudi bisa mensejahterakan rakyatnya karena mengelolanya dengan jujur dan benar.

“Sarjana S1, S2 hingga S3 semua gratis, hingga biaya asrama dan tiket pulang pergi Indonesia dibiayai pemerintah Saudi,” tambahnya lagi.

Hidayat yakin, harapan agar Indonesia menjadi lebih baik dengan dikelola oleh anak negerinya sendiri masih sangat besar. Semua ini juga tidak terlepas dari peran ibu dirumah yang tidak meremehkan pentingnya pendidikan agama yang disertai pendidikan umum. Agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang siap memimpin bangsa dengan bermodal integritas agama yang kuat.[hidayatullah]

0 Comments
Tweets
Komentar

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Komentar sehat anda..