pkssiak.org - ismillahirahmanniraahim…
“Sesungguhnya pelindungku ialahlah Yang
telah menurunkan Al Kitab (Al Quran) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh” (Al A’raaf :196)
Di sepenggal dhuha,
Ramadhan 1434 H
Bunda…
Dari balik ruang berbatas dinding,
sejenak terdengar dari ruang itu suara sayup sayup lantunan ayat-ayat
suciNya,,tidak terlalu merdu memang, namun suara itu mampu merasuk hingga
kedalam hati ini.
Yaa.. itu adalah suara bunda ku yang
tengah membaca firmanNya. Alhamdulillah.. ini sudah tahun kedua bunda tepatnya
di Ramadhan ini telah lancar membaca Al Qur’an. Masih teringat
jelas dalam buku memori ku pada tiga tahun yang lalu bunda berkata “Niar.. bunda mau
belajar baca Al Qur’an, bunda malu di usia yang sudah
berkepala hampir lima ini masa bunda nda bisa baca Al Qur’an..”, aku membalasnya
dengan senyuman “baik bunda, kita mulai dari IQRA yaa..” saat itu aku begitu
bahagia mendengarnya, yaa.. bunda ku pada saat itu belum bisa membaca Al Qur’an.
Subhanallah...Ya..Robbi..betapa indahnya panggilan hidayah Mu ini. Bunda yang
biasanya sholat hanya jika sedang ingat
saja, kini mulai merajinkan sholatnya dan kini ditambah keinginan bunda untuk
belajar baca Al Qur'an, Allahu Akbar...!. mungkin salah satu penyebabnya adalah
bunda sekarang sudah mulai rajin ikut pengajian majelis taklim ibu-ibu yang di
dekat rumah. awalnya bunda paling malas ikut-ikut pengajian yang begituan
karena kata bunda kebanyakan nggosipnya sama dikit dikit uang buat seragamlah arisanlah
jalan-jalanlah, tapi ilmunya gak di pake.
Alhamdulillah kini semenjak bunda di
dekat dengan salah ustadzah di dekat rumah, bunda mulai rajin shalatnya dan
mulai tertarik membaca Al Qur'an.
Lalu di setiap ba’da magrib aku selalu
mendengar bunda dengan terbata-bata membaca Iqra nya, dan ketika telah pulang
dari kampus ku sebelum magrib, aku berusaha untuk membantu bunda belajar
membaca Iqra nya.
Namun, hahhhh…aku terlalu sering
sampai ke rumah jam Sembilan atau sepuluh malam, dimana bunda sudah tertidur. ‘yaa..Rabbi.. maafkan
hamba mu ini yang masih belum mampu menjadi anak yang sholeh bagi bunda ku,,
Ya..Rabbi..,maafkan aku yang terlalu sibuk dengan urusan-urusan amanah diluar
sampai-sampai aku tidak mampu untuk membantu bunda ku belajar Al Qur’an..’ fikirku membatin.
Pernah sewaktu waktu, aku berpikir,,’Yaa..Allah..apa aku
kurangi saja kegiatan ku diluar dengan meninggalkan beberapa amanah diluar? Aku
berdaya guna diluar, namun bunda ku terlantar..’. dan ketika itu, di
senja hari dibawah naungan atap masjid dikampusku,,di pinggir teras, aku tengah
mendengarkan sebuah taujih yang di isi oleh salah seorang kakak senior dikampus
ku (maaf saya lupa namanya), aku masih teringat jelas kalimat yang pernah ia
katakan kepada ku “jika kita menjaga Agama Allah,, maka
Allah bukan hanya akan menjaga kita, namun juga keluarga kita.
Maka jika disaat
antum antumna sedang begitu sibuk dengan aktivitas dakwah diluar sana
sampai-sampai tidak pulang atau berangkat gelap pulang gelap untuk memenuhi
seruan dakwah diluar sana, janganlah antum lupa, untuk menitipkan keluarga
antum kepada Allah. Antum tahu para sahabat nabi, kesibukan mereka di medan
dakwah bahkah tak ada bandingannya dengan
kesibukan antum antumna, bahkan mereka jauh lebih sibuk dari yang kita
kira. Namun adakah disalahsatu keluarganya menjadi pribadi yang membelot dari
agama Allah karena kurangnya perhatian?? Atau yang lebih dekat lagi dengan
kita, antum antumna tahu Alm.Ustadzah. Yoyoh yusroh ?? yaa..beliau dengan 13
anaknya, dengan jabatannya sebagai anggota parlemen, dengan posisinya sebagai
ibu dan istri, adakah antum menemukan kedzaliman terhadap putra putrinya?”
Aku tertegun mendengar tausiyah itu, ‘Yaa..Rabb..aku titip
Ayah dan Bunda ku…’
Dan saat ini, di sepenggal dhuha di
Ramadhan kedua ini terhitung sejak dari bunda berazzamkan diri untuk mahir
membaca Al Qur’an. Aku kembali mendengar lantunan ayat-ayat suci itu, aku
mengintip bunda dari tirai dipintu kamarnya yang sedikit terbuka. Bunda masih
mengenakan mukena pink favoritenya hadiah dari mba ku saat pergi haji, seusai
bunda mengerjakan shalat sunnah Dhuha dengan tangan satu memegang Al Qur’an dan tangan yang
kanan memegang kalam untuk menunjuk huruf demi huruf.
“Dan apakah tidak cukup bagi mereka
bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) sedang dia
dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al Quran) itu terdapat rahmat yang
besar dan pelajaran bagi orang-orang yang beriman.”
(Al Ankabuut: 51)
antara maghrib dan isya
1435 H
ini tahun ke 5 semenjak aku mulai
menyeru Ayah ku untuk Shalat dan mengaji
Senja itu hujan, lantunan suara adzan
Magrib tak membuat Robb ku menghentikan hujanNya, yaa.., mungkin karena Ia
ingin melihat siapa diantara hamba-hambaNya yang berteguh hati memantapkan
langkah untuk bersujud di Rumah CintaNya ‘Al Huda’ nama Mushala dekat
rumah.
Namun Ayah, memilih untuk shalat di
rumah. sebenarnya aku cukup memaklumi ketika ayah memilih shalat di rumah, yang
terpenting pada saat ini ayah mau sholat.
Sudah hampir setahun semenjak ayah
pensiun dari pekerjaannya sebagai sopir pribadi bos china. dan kalian tahu?
ketika dulu masih bekerja, ayah ku tidak pernah mengerjakan sholat. miris,
seringkali aku menangis, harus bagaimana lagi menasehati ayah. karakter Ayah
memang cukup keras, dan mungkin juga di tambah ayah yang hanya lulusan SD
sehingga pola berpikir ayah yang terkadang membuat aku mengalah karena
ketidaktahuannya. pernah sesekali aku mengingatkan Ayah untuk sholat, namun
ayah tidak peduli. sesekali juga aku pernah membangunkan ayah untuk shalat
subuh, namun ‘pengusiran’ yang aku dapat, ayah membentak aku
sambil mengangkat kakinya menyuruhku keluar dari kamarnya. Menangis. hanya itu
yang bisa ku lakukan. terus berdo’a.
Dan kini… ayah tengah duduk di
ruang sholat, karna hujan yang tak kunjung reda. ayah memilih shalat magrib di
rumah, dan aku shalat di kamarku. aku mngintip ayah dari kejauhan, Ya,,Robbi…Allahu
Akbar..Subhanallah walhamdulillah..Ayah tengah membaca Al Qur’an, walau yang ia
baca adalah surat Yasin yang tak asing ditelinganya, Ayah membaca latinnya
karena Ayah memang tidak bisa membaca Al Qur’an. aku langsung
meng-sms kakaku :
“di antara magrib menuju isya untuk
pertama kalinya. ayah
hari ini memilih untuk shalat magrib di rumah, di ruang shalat tempat biasa
bunda shalat. mungkin karena hujan, yang membuat ayah urung shalat di mushala. terlihat
saat ini Ayah masih terduduk di sajadahnya
Subhanallah…
Untuk
pertama kalinya ,,di saat usia niar sudah 23 tahun melihat Ayah membaca Al Qur’an dengan memegang Al Qur’an besar di kedua tangannya sambil memakai kaca mata. meski
suaranya masih pelan dan terdengar terbata-bata”
kini setiap selasa malam dan kamis
malam, Ayah dan ibu rutin belajar membaca Al Qur’an oleh ustadz yang
sengaja di panggil oleh kakakku untuk mengajari Ayah dan Bunda mengaji.
Kini aku benar-benar jatuh cinta
terhadapNya atas setiap janji yang Robb ku katakan, Dia tidak pernah lupa akan
janjiNya dan Maha Menepati JanjiNya.
“ Hai orang-orang mukmin, jika kamu
menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS.Muhammad : 7 )
Dan pada sepertiga malam itu aku
terbangun, hendak menuju ke kamar mandi untuk berwudhu. Langkahku terhenti,
terdengar lantunan dzikir dari ruang shalat di sebelah kamar ku, dan ternyata
itu adalah bunda. Yaa..bunda..yang terbangun di sepertiga malam dan
menyempatkan diri untuk menunaikan shalat malamnya, bunda begitu khusyu. Entah
apa yang kini tengah bunda minta terhadap Rabb ku. Dan ini sudah kesekian
malamnya aku menemukan bunda berdiri, ruku, sujud dan duduk berdzikir dengan
tasbih di tangan kanannya.
‘Yaa.. Rabbi…jagalah selalu
nikmatMu ini agar senantiasa mengalir untuk keluarga hamba,
Ya..Rabbi..jadikanlah..istiqomah kami dalam mendekatkan diri kepada Mu menjadi
pintu kami untuk bertemu dengan Mu agar dapat kami tatap sinar Mu dengan
senyuman’
Sungguh! betapa Kenikmatan yang luar
biasa, karena Allah masih memberiku kesempatan untuk menyaksikan atas proses
Kenikmatan HidayahNya kepada Ayah dan Bunda ku.
‘Rabbighfirli wali wali daya warhamhuma
kamaa RobbayanShoghira’
Alhamdulillah, saat aku menulis kisah
ini. Ayah sudah pada tahap IQRA jilid 2 dan baru ada 6 surat yang Ayah hafal Al
Ikhlas, Al Falaq, An Nas, Al Ashr, Ashr, Al Kautsar, dan Al Fill.
Dan bunda sudah masuk Al Qur’an Juz 5, dan hafalan
surat yang sama dengan Ayah.
“Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah
yang kamu dustakan?. Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal
Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. Maka nikmat Tuhan kamu
yang manakah yang kamu dustakan?”
(Ar Rahman : 25-28)
#Apapun Yang Terjadi Keluarga Tetap
Mengaji #InsyaAllah, Bismillah..! Innallaha ma ana!
Anjaniar Wirya Tenaya (AWT)
Petukangan Utara. Pesanggrahan. Jakarta Selatan