Pengamat Ini Berani Membongkar Akun Palsu Pendukung Jokowi
By: Abul Ezz
Minggu, 03 November 2013
0
pkssiak.org - Sudah
menjadi perbincangan umum di dunia twitter tentang sebuah kekuatan yang
akan membully setiap akun yang menyalahkan Jokowi di twitter. Mau
mencoba memancing akun-akun ini? Coba saja posting sebuah tweet yang
menyalahkan Jokowi.
Seorang pengamat dan praktisi Teknologi Informasi rupanya berani membongkar kepalsuan akun-akun pendukung Jokowi di dunia maya. Dia adalah Chafiz Anwar. Kepada wartawan ia menyatakan bahwa banyak akun palsu pembela Jokowi di social media seperti facebook dan twitter. Mudah saja diamati, karena banyak hal tidak masuk akal.
Ciri akun-akun palsu itu adalah dari dari segi jumlah komentar melalui media social yang serentak membela Jokowi habis-habisan.
"Kalau komentarnya muncul dalam waktu yang kurang lebih bersamaan dengan komentar yang senada seperti di komando baik untuk menyerang maupun membela orang-orang yang mereka jaga, maka bisa dipastikan akun-akun itu palsu. Tidak mungkin komentar ribuan sekaligus dilakukan oleh pemilik akun asli," ujarnya pada wartawan, Jumat (1/11).
Pada berita yang dipublish oleh sebuah media online, bisa dilihat ketidak-seimbangan jumlah pembaca dan jumlah komentar. Untuk berita Jokowi misalnya jika ada yang mengkritiknya di sebuah media online dan kemudian langsung ada serangan dari ribuan orang di komentar pembaca.
"Coba saja bayangkan berita yang mengkritik di sebuah media online itu. Baru beberapa saat tayang langsung yang komentar ribuan. Itu sangat tidak mungkin kalau bukan sebuah tim yang mengerjakannya yang bisa saja terdiri dari puluhan orang," tuturnya.
"Artinya komentar pembaca ini dikirimkan oleh orang-orang yang justru sama sekali belum membaca. Orang belum membaca tapi bisa kasih komentar, bagaimana caranya? Yang paling mungkin yang baca satu orang, tapi orang ini memegang ratusan akun. Ini bisa dilihat jelas dari komentar-komentar pendukung Jokowi," tambahnya.
Selain komentar yang cepat, identitas para pemain akun ini tidak jelas. Chafiz mengatakan mereka menggunakan mesin pendeteksi dengan keyword-keyword tertentu.
"Misalnya kalimat Jokowi belum pantas jadi presiden. Mesin mereka ini berjalan seperti halnya mesin pencari google, begitu mesin mendeteksi ada kalimat atau kata tertentu yang dimasukkan, mereka akan bergerak cepat dan membalas kalimat-kalimat tersebut," pungkasnya.
Chafiz menyarankan masyarakat untuk tidak terpancing setingan provokasi maupun ajakan yang mereka mainkan, sebab itu tujuan mereka. "Pilih saja dengan cerdas dengan menelusuri rekam jejak para kandidat calon presiden. Jangan percaya dengan permainan seperti ini," tambahnya.[sumber]
Seorang pengamat dan praktisi Teknologi Informasi rupanya berani membongkar kepalsuan akun-akun pendukung Jokowi di dunia maya. Dia adalah Chafiz Anwar. Kepada wartawan ia menyatakan bahwa banyak akun palsu pembela Jokowi di social media seperti facebook dan twitter. Mudah saja diamati, karena banyak hal tidak masuk akal.
Ciri akun-akun palsu itu adalah dari dari segi jumlah komentar melalui media social yang serentak membela Jokowi habis-habisan.
"Kalau komentarnya muncul dalam waktu yang kurang lebih bersamaan dengan komentar yang senada seperti di komando baik untuk menyerang maupun membela orang-orang yang mereka jaga, maka bisa dipastikan akun-akun itu palsu. Tidak mungkin komentar ribuan sekaligus dilakukan oleh pemilik akun asli," ujarnya pada wartawan, Jumat (1/11).
Pada berita yang dipublish oleh sebuah media online, bisa dilihat ketidak-seimbangan jumlah pembaca dan jumlah komentar. Untuk berita Jokowi misalnya jika ada yang mengkritiknya di sebuah media online dan kemudian langsung ada serangan dari ribuan orang di komentar pembaca.
"Coba saja bayangkan berita yang mengkritik di sebuah media online itu. Baru beberapa saat tayang langsung yang komentar ribuan. Itu sangat tidak mungkin kalau bukan sebuah tim yang mengerjakannya yang bisa saja terdiri dari puluhan orang," tuturnya.
"Artinya komentar pembaca ini dikirimkan oleh orang-orang yang justru sama sekali belum membaca. Orang belum membaca tapi bisa kasih komentar, bagaimana caranya? Yang paling mungkin yang baca satu orang, tapi orang ini memegang ratusan akun. Ini bisa dilihat jelas dari komentar-komentar pendukung Jokowi," tambahnya.
Selain komentar yang cepat, identitas para pemain akun ini tidak jelas. Chafiz mengatakan mereka menggunakan mesin pendeteksi dengan keyword-keyword tertentu.
"Misalnya kalimat Jokowi belum pantas jadi presiden. Mesin mereka ini berjalan seperti halnya mesin pencari google, begitu mesin mendeteksi ada kalimat atau kata tertentu yang dimasukkan, mereka akan bergerak cepat dan membalas kalimat-kalimat tersebut," pungkasnya.
Chafiz menyarankan masyarakat untuk tidak terpancing setingan provokasi maupun ajakan yang mereka mainkan, sebab itu tujuan mereka. "Pilih saja dengan cerdas dengan menelusuri rekam jejak para kandidat calon presiden. Jangan percaya dengan permainan seperti ini," tambahnya.[sumber]
DPD PKS Siak - Download Android App