Kisah Shalat Subuh Seorang Gadis Bersama Mursi
By: Abul Ezz
Jumat, 08 November 2013
0
pkssiak.org - Seorang gadis menceritakan pengalamanannya melaksanakan shalat subuh
berjamaah bersama Presiden Mursi di sebuah masjid di Tajammu’ Khamis,
Kairo.
“Sepanjang bulan Juni yang lalu, aku selalu melaksanakan
shalat subuh bersama Presiden Mursi di sebuah masjid di Tajammu’
Khamis.
Biasanya, tempat jamaah
ibu-ibu di masjid itu tidak dibuka pada waktu shalat subuh. Maka aku
shalat di bagian jamaah laki-laki paling belakang. Aku ingin sekali
melihat Presiden Mursi secara langsung. Aku dengar beliau selalu
melaksanakan shalat berjamaah di sini.
Di hari pertama, setelah
shalat aku lihat Presiden Mursi duduk setelah selesai shalat subuh. Aku
perhatikan beliau berdzikir dan membaca Al-Qur’an.
Tidak lama kemudian, datang seorang pengawal pribadi Presiden mendekatiku. Dia memulai perbincangan, “Assalamu ‘alaikum, Mbak.”
“Wa’alikumussalam.”
“Mbak duduk di sini, ada perlu?” dia mulai menyelidiku.
Aku menjawab, “Perlu? Apakah duduk di masjid dilarang?”
Dia merasa bersalah, kemudian berkata lagi, “Oh maaf, bukan maksudku
seperti itu. Tadi Presiden memerintahkanku untuk bertanya kepada Mbak.
Kalau-kalau Mbak ada perlu.”
Aku menjawab sekenanya, “Perlu, perlu apa?”
Dia menerangkan, “Iya, Presiden melihat Mbak duduk di sini. Dia ingin
tanya, apakah Mbak ada hal yang perlu dibicarakan dengan beliau. Kalau
ada, beliau mempersilahkan Mbak menemuinya.”
Aku menjawab, “Nggak.
Nggak ada perlu apa-apa. Katakan pada presiden aku memang ingin duduk di
sini, untuk tilawah beberapa halaman saja.”
Perbincangan itu pun berakhir. Pengawal itu mengatakan, “Oke, kalau begitu.” Lalu dia pergi.
Setelah itu aku lihat, Presiden Mursi menengok kepadaku dan tersenyum
hormat. Aku pun membalas dengan senyum dan mengangkat tangan tanda
hormat. Lalu aku pergi meninggalkan masjid. Aku sungguh merindukan sosok
itu kembali di Mesir.” (egyptwindow)
Tags :
Alam Islami
Dakwah
Muslimah
Share !