Kita tak pernah tahu arti sebuah senyuman jika kita tidak pernah membuka mata untuk melihat betapa banyak orang yang hari ini sulit sekali tersenyum karna peliknya hidup yang mereka jalani.
Kita tidak pernah tahu arti sebuah senyuman jika kita tidak pernah
menggunakan kedua tangan ini untuk berbagi, mengurangi sedikit beban
hidup tetangga sekeliling kita.
Bagi orang yang berkecukupan, nasi goreng spesial yang dibeli di
restorant mahal itu biasa saja saat mengisi lambung. Tapi bagi orang
yang lapar, sebutir kurma justru lebih berharga. Inilah yang baru saya
sadari kemarin, saat saya, murobbi dan teman-teman CIKAHA (nama Halaqoh
kami) berkeliling memberikan sedikit rezeki yang kami punya.
Kami terkenang akan hadits Rasulullah di bawah ini.
Kami terkenang akan hadits Rasulullah di bawah ini.
عن
جابر قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « المؤمن يألف ويؤلف ، ولا
خير فيمن لا يألف ، ولا يؤلف، وخير الناس أنفعهم للناس »
Diriwayatkan dari Jabir berkata,”Rasulullah saw bersabda,’Orang beriman itu bersikap ramah dan tidak ada kebaikan bagi seorang yang tidak bersikap ramah. Dan sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Thabrani dan Daruquthni)
Berbekal hadits di atas lah akhirnya kami terinspirasi untuk membuat program kerja halaqoh yang bernama “Cikaha Peduli “.
Program ini adalah bentuk kecil dari betapa besarnya keinginan kami
untuk berbagi ditengah keterbatasan materi. Semua harus ada yang
memulai, maka dari itu halaqoh kami memutuskan untuk menjadi halaqoh awwalun di kota kami yang mempelopori program ini.
'Cikaha Peduli' adalah program kerja halaqoh yang kami lakukan setiap
sebulan sekali. Acaranya seperti Liqo’ biasa, hanya saja setelah Liqo’
selesai kami semua bergerak ke tetangga sekitar tempat kami halaqoh
untuk membagi-bagikan hasil patungan uang yang kami kumpulkan.
Dari patungan itu alhamdulillah terkumpul 40 bungkus kantong plastik
yang masing-masing berisi ¼ kg gula pasir, ¼ kg minyak goreng dan satu
bungkus serbuk teh.
Dan ini adalah agenda perdana dari “Cikaha Peduli ”, kemarin Rabu
tertanggal 30 Oktober 2013 di sebuah pelosok bernama Pangkalan Berandan,
Kabupaten Langkat-Sumatera Utara. Subhanallah sekali senyum ibu-ibu
yang menerima bungkusan tak seberapa itu. Bahkan kami juga didoakan
kebaikan. Coba lihat foto-foto di bawah ini, saat beberapa orang
nenek-nenek menerima bungkusan yang kami berikan.
“Hidup ini semakin indah jika semua penghuninya tersenyum padamu karena akhlakmu yang jelita lalu mereka mendoakan banyak kebaikan kepadamu sehingga hidupmu menjadi lebih berkah”.
Siapa yang tidak senang jika melihat seseorang tersenyum pada kita saat
berpapasan jalan atau saat kita melintas di depan rumahnya? Ternyata
tidak sulit membuat orang lain tersenyum hanya saja mungkin kita
seringkali alpa memikirkannya. Aktivitas yang terlalu padat membuat kita
hampir tidak sempat menyapa tetangga kanan dan kiri. Sebab pagi-pagi
sekali kita harus berangkat keluar rumah saat tetangga masih sibuk di
dapur atau mengurus keperluan rumah tangga mereka. Lalu kita kembali ke
rumah saat senja hampir tiba dan tetangga sedang asyik menyiapkan makan
malam keluarga.
***
Perjalanan panjang dimulai dari satu langkah kaki yang mau bergerak
memulai perjalanan. Maka semoga langkah-langkah kebaikan ini tetap
istiqomah untuk terus berusaha menjadi manusia yang bermanfaat bagi
sesamanya terkhusus tetangga, sebagai bentuk karakter khas yang terbina
dengan adanya tarbiyah ini dan semoga program kerja ini menjadi sumber
inspirasi bagi halaqoh-halaqoh lain di seluruh tanah air.
Salam dari halaqoh CIKAHA, Cinta Kerja dan Harmoni teruntuk seluruh saudara kami di mana pun berada. ^_^
Salam dari halaqoh CIKAHA, Cinta Kerja dan Harmoni teruntuk seluruh saudara kami di mana pun berada. ^_^
Dalam konsep pemberian, yang terpenting adalah bukan seberapa banyak yang bisa kita bagi melainkan seberapa bisa kita berbagi di tengah keterbatasan yang kita miliki.
*penulis: @putri_nelayan on twitter