Kader Parpol Islam Pimpin MK, Aktivis JIL Gelisah

pkssiak.org - Naiknya kader parpol Islam sebagai ketua MK rupanya membuat beberapa pihak gelisah. Khususnya para "aktivis" yang tergabung dalam Jaringan Islam Liberal (JIL) dan simpatisannya. Hal ini terlihat dari reaksi Abdul Moqsith Ghazali, seorang pentolan JIL, di jejaring sosial twitter.

Melalui akun @Moqsith, Abdul Moqsith Ghazali bertanya, "Hamdan Zulva jadi ketua MK; alhamdulillah atawa innalillah?" Petinggi JIL lainnya, Assyaukanie melalui akun twitter @idetopia menjawab "Astaghfirullah."

Kemudian Moqsith melemparkan kecurigaannya. "Hamdan Zulva jd ketua MK, apa ada agenda utk menghidupkan Piagam Jakarta?"

Kalangan Islam Liberal dan sekutunya sudah pernah mencoba berjuang meliberalkan undang-undang di Indonesia salah satunya melalui gugatan UU Penodaan Agama pada tahun 2010. Hanya saja mereka kalah. Salah seorang pakar yang ditanyakan pendapatnya oleh MK adalah seorang tokoh JIL, Assyaukanie.  Mahkamah Konstitusi yang saat itu diketuai oleh Mahfud MD tidak mengabulkan gugatan mereka yang ingin Undang-Undang Penodaan Agama dihapuskan.

Tak lama ini tokoh Syi'ah dari Sampang, Tajul Muluk, mencoba lagi menggugat UU No 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) pasal (156a) dan UU No. 1/PNPS Tahun 1965 tentang Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama pasal (4). Namun hasilnya MK menolak permohonan para pemohon dan seluruhnya.

Pantas lah kalau JIL dan simpatisannya semakin resah. Karena perjuangan mereka men-JIL-kan undang-undang di Indonesia akan semakin berat kedepannya.