Apalagi banyak sudah kader-kader PKS yang memimpin provinsi-provinsi
besar, seperti Sumatera Utara dan Jawa Barat. Namun hingga saat ini
partai pimpinan Anis Matta itu belum menentukan siapa tokoh yang akan
diusung sebagai capres nanti. Kenapa?
“
PKS ini kita percaya dengan kapasitas kader sekarang, bahwa sekadar
jadi capres banyak. Gubernur saja kita pegang provinsi besar,” Kata
Wakil Sekjend PKS Fahri Hamzah di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu
(30/10/2013).
“Kapasitas bisa mengukur kader internal, kalau sekadar jadi presiden sih sangguplah dan kami siap untuk bertanding.”
N
amun, Fahri mengaku, PKS belum memutuskan capres yang akan diusung
nanti. Masih terdapat sejumlah masalah yang diawasi PKS, contohnya
Undang-Undang Pemilihan Presiden, meski pada akhirnya UU itu batal
direvisi.
“Pembahasan Undang-undang Pilpres dihentikan yang akhirnya memakai
undang-undang yang lama. Itu kan menciderakan kita karena itu perangkat
kita dalam pencapresan. Kami tetap mengingatkan publik, bahwa masih ada
lubang-lubang yang bisa jadi masalah di kemudian hari,” tuturnya.
F
ahri berharap, adanya pengajuan judicial review (uji materi)
mengenai UU Pilpres itu dapat disetujui Mahkamah Konstitusi (MK).
Sehingga, menurutnya akan ada banyak anak bangsa yang berpotensi menjadi
presiden di masa yang akan datang.
“Intinya para elite harus mulai rendah hati melakukan koreksi pikiran dan ongkos politik makin murah,” pungkas Fahri.