pkssiak.org - DUA orang tewas pada Rabu kemarin (20/11/2013) dalam bentrokan antara pasukan keamanan Mesir dengan ratusan mahasiswa di Universitas Al-Azhar di Kairo.
Lebih dari 1.500 mahasiswa menggelar pawai anti kudeta dari kampus universitas di Nasr City Kairo menuju ke gedung administrasi pusat Al-Azhar, seperti dilaporkan situs berita Al-Ahram.
Ketika mahasiswa berusaha menyerbu gedung, pasukan keamanan mulai campur tangan dan memaksa mereka untuk kembali ke kampus, koresponden Al Arabiya melaporkan.
Laporan sebelumnya menyatakan bahwa bangunan kampus dibakar, tetapi karyawan universitas kepada Al Arabiya News Channel menyatakan bahwa hanya sejumlah pohon terbakar bukan bangunan kampus.
Puluhan mahasiswa juga ditahan oleh polisi terkait insiden bentrokan di Al-Azhar tersebut.
Para mahasiswa dalam aksinya meneriakkan slogan-slogan menentang kementerian dalam negeri dan jenderal Abdul Fattah As-Sisi.
Mereka menuntut pencopotan Imam besar Al-Azhar Syaikh Ahmad Ath-Thayyib dan rektor Universitas Al-Azhar Usamah Al-Abd yang mereka tuduh memberikan dalil-dalil keagamaan untuk menutup-nutupi tindak kejahatan yang dilakukan oleh militer.
Pekan lalu, pengadilan Mesir menjatuhkan hukuman 12 mahasiswa Al-Azhar hingga 17 tahun kurungan penjara karena menyerang gedung administrasi universitas.[fq/islampos/alarabiya]
***
Dari laman facebook SELIDIK (Studi dan Laboratorium Informasi Dunia Islam Kontemporer) menuturkan pagi ini (21/11):
Komplek asrama mahasiswa Al-Azhar tengah dikepung.
Preman-polisi-militer-menutup akses demonstran.
70 menemui syahid setelah serangan gas sarin, peluru tajam, dan pukulan.
Kondisi komplek asrama Al-Azhar di Nasr City mirip dengan pembantaian Rab'ah.
Ambulan dilarang melakukan evakuasi korban.
Sejak seminggu yang lalu, komplek Al-Azhar yang bersebelahan dengan komplek makam Anwar Sadat, dekat degan Rab'ah, gedung Konferensi International, hotel, komplek militer dan polisi.
