Select Menu

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

Kamis, 10 Oktober 2013

Sumut Layak Jadi Teladan Kerukunan Umat Beragama


Rombongan FKUB Kaltim mengunjungi Mesjid Raya Al-Mashun Medan dalam rangkaian studi banding mengenai harmonisasi dan kerukunan antarumat beragama di Sumut

pkssiak.org, Medan. Harmonisasi dan kerukunan antarumat beragama di Sumut mendapat pujian dari sejumlah provinsi. Salah satunya Kalimantan Timur (Kaltim) yang mengirim 38 perwakilan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) melakukan studi banding ke Sumut, Selasa (8/10).

Menutup kunjungannya, FKUB menyempatkan diri melakukan sholat di Mesjid Raya Al Mahsun, masjid yang menyimpan banyak sejarah perkembangan Islam di Medan.


Turut dalam rombongan Wakil Gubernur Kaltim H Farid Wadjdy, Ketua FUKB Kaltim Drs Asmuni Ali, Kepala Kanwil Kementerian Agama Kaltim Dr HM Kusasi MPd, Kepala Bagian Kesbang Kaltim Yudha Pranoto dan perwakilan agama Kristen, Hindu, Budha dan Kong Hu Chu.

Dalam kunjungannya, rombongan FKUB Kaltim bersilaturahmi dengan Gubernur Sumut, Gatot Pujonugroho di rumah dinas Jalan Sudirman Medan. Kemudian rombongan diterima resmi oleh Wagubsu H Tengku Erry Nuradi di lantai 9 Kantor Gubernur Sumut.

Usai bertemu Wagubsu, rombongan kemudian mengunjungi Vihara Shri Marianmman di Jalan Zainul Arifin Medan,  dilanjutkan mengunjungi Maha Vihara Adhi Maitreya di Komplek Perumahan Cemara Asri, Medan.

Usai mengunjungi vihara terbesar di Indonesia tersebut, rombongan FKUB Kaltim kemudian mengunjungi Istana Maimoon di kawasan Jalan Brigjen Katamso Medan. Selain melihat kemegahan Istana Kesultanan Deli tersebut, rombongan juga menggali sejarah perkembangan Islam di tanah melayu.

Tidak ingin melewatkan keunikan Mesjid Raya, rombongan melaksanakan sholat Ashar di Mesjid Al-Mahsun yang berdiri kokoh di sudut perempatan Jalan Sisingamangaraja-Jalan Mesjid Raya Medan.

Dari hasil studi banding ke sejumlah rumah ibadah, Wagub Kaltim Farid Wadjdy menyatakan rasa salut terhadap harmonisasi dan kerukunan antarumat beragama di Sumut. Selain itu, kelebihan lain adalah masyarakat tidak mudah terusik oleh konflik dan isu SARA yang dapat merusak kondusifitas keamanan di Sumut.

"Saling harga menghargai sesama pemeluk agama di Sumut sangat tinggi. Ini akan menjadi referensi kami untuk diterapkan di Kaltim. Tetapi harus dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan karakter masyarakat Kaltim," ujar Farid.

Selain itu, Farid juga menyatakan apresiasi kepada masyarakat Sumut yang sangat menjunjung tinggi tiap warga menjalankan ibadah sesuai kepercayaan masing-masing. "Sumut tidak mengenal agama minoritas atau agama mayoritas. Semua saling hargai. Ini salah satu kelebihan di Sumut," tambah Farid.

Wagubsu Tengku Erry mengatakan, Pemprovsu memberikan sejumlah masukan kepada FKUB Kaltim dalam menciptakan suasana kondusif antarumat beragama. Salah satunya, dengan menggelar koordinasi berkala dengan FKUB dan pemuka agama di Sumut.

"Saya juga menyampaikan di Sumut merupakan hal yang wajar jika ada satu keluarga yang memeluk lebih dari satu agama, tetapi tetap rukun. Kadang saudara tuanya agama Kristern, tetapi adiknya memeluk agama Islam. Mereka tidak berbenturan karena memiliki keyakinan dan kepercayaan yang berbeda," ujar Erry.

Erry menegaskan, rumus sederhana menjaga kerukunan dan harmonisasi antarumat beragama adalah saling menghagai sesama pemeluk agama. Selain itu, masyarakat Sumut telah dewasa hingga isu SARA bukan hal yang dapat memecah-belah kebersamaan. "Semoga kelebihan ini tetap lestari di Sumut. Sebagai warga Sumut, saya bangga hidup berdampingan dengan harmonis dengan pemeluk agama lain," tutup Erry.


*Harian Medan Bisnis Edisi 09 Oktober 2013 
0 Comments
Tweets
Komentar