#IndonesiaTanpaJIL Gelar Workshop Islamic Worldview di Pekanbaru
By: Abul Ezz
Kamis, 17 Oktober 2013
0
pkssiak.org, PEKANBARU - #IndonesiaTanpaJIL kembali menggelar Workshop Islamic Worldview,
kali ini bertempat di Universitas Riau (UR), Pekanbaru. Workshop yang
diselenggarakan selama dua hari penuh pada tanggal 12-13 Oktober 2013
dan diikuti oleh sekitar 50 orang peserta ini merupakan bagian dari
rangkaian kegiatan yang dilakukan atas kerja sama UR, UKMI Ar-Royyan,
dan #IndonesiaTanpaJIL Chapter Pekanbaru. Sehari sebelumnya, telah
digelar bedah buku Buya Hamka : Antara Kelurusan 'Aqidah dan Pluralisme.
Workshop Islamic Worldview adalah salah satu program utama yang
telah digariskan oleh #IndonesiaTanpaJIL Pusat. Menurut Akmal Sjafril,
Ketua Div. Litbang #IndonesiaTanpaJIL Pusat yang juga menjadi
fasilitator dalam kegiatan ini, Workshop Islamic Worldview memang
didesain khusus untuk menjawab serangan-serangan pemikiran masa kini,
terutama yang dilancarkan oleh kaum orientalis dan para anak didiknya.
"Workshop ini memperdalam konsep-konsep kunci dalam agama Islam, dan
dalam banyak hal juga mengkontraskannya dengan konsep-konsep dalam agama
lain. Hal ini perlu dilakukan agar umat Muslim tidak kebingungan
membedakan ajaran Islam dengan agama lainnya," ujar Akmal.
Kadiv Litbang ITJPusat, Akmal sedang menyampaikan materi
Kesalahan konseptual dalam memahami ajaran Islam ditengarai merupakan
salah satu masalah yang menjerumuskan umat Muslim sehingga mudah menjadi
korban propaganda kaum orientalis. "Misalnya saja, ada film Barat yang
bercerita tentang Adam dan Hawa atau keluarga Ibrahim. Yang diceritakan
dalam film itu sebenarnya berdasarkan perspektif Bibel, hanya saja
banyak Muslim yang ikut-ikutan mempercayainya lantaran tidak mengerti
kisah sebenarnya yang dijelaskan dalam Al-Qur'an," kata Akmal.
Selain dalam memahami kisah-kisah seperti di atas, tidak sedikit Muslim
yang mengira bahwa 'Tuhan' yang disembah oleh setiap agama sebenarnya
sama, hanya saja kita memanggil-Nya dengan nama-nama yang berbeda dan
cara penyembahannya pun berbeda. Kesalahpahaman semacam ini membuat
banyak orang percaya dengan klaim pluralisme agama. Oleh karena itu,
Workshop Islamic Worldview membahas konsep Tuhan dalam ajaran Islam (tauhidullaah) dan memperbandingkannya dengan konsep Tuhan dalam agama-agama lain.
Arif Wicaksa, salah satu mahasiswa FISIP UR yang berkesempatan mengikuti
workshop, menyambut baik kegiatan ini. "Workshop ini membuka maya saya
tentang keindahan, keteguhan dan kekuatan ajaran Islam. Materi
disampaikan dengan sangat komunikatif, mudah dipahami, namun padat
berisi," ungkapnya.
Bella Risasta, yang juga sedang menempuh studi di FISIP UR, berpendapat
bahwa workshop ini memberikannya sebuah perspektif baru sehingga dapat
memahami dengan jelas bahaya sekularisme, liberalisme dan pluralisme.
"Serunya, di workshop ini juga kita diajari untuk berpikir kritis
terhadap klaim-klaim kaum liberalis. Jika kita memiliki pegangan yang
benar, sebenarnya tidak sulit mematahkan argumen mereka," kata Bella.
Sebagai salah satu program utamanya, #IndonesiaTanpaJIL bertekad
menggelar workshop semacam ini untuk seluruh chapternya. "Sebelumnya
kami sudah menggelar workshop yang sama di Bogor. Biasanya kendalanya
adalah pendanaan. Tapi insya Allah selalu ada jalan," kata Akmal.
Workshop Islamic Worldview berikutnya saat ini tengah dalam tahap
perencanaan, dan sedianya akan digelar di Bekasi. Beberapa daerah
lainnya juga tengah merencanakan kegiatan serupa. (ITJ/ds)
DPD PKS Siak - Download Android App