pkssiak.org -
by @Fahrihamzah
1) Orang kita kebanyakan baru bereaksi setelah kejadian...
2) Biasanya yang paling tengil reaksinya paling keras dan ekstrem..
3) Kalau diingetin bahwa di depan ada bahaya...gak mau denger... hanya karena dia gak paham...
4) Nanti kalau bahayanya terjadi baru ramai kayak dunia mau kiamat...
5) Tak ada yg bisa kita selesaikan dengan emosi... problem bangsa harus ditangkap dengan nalar dan akal sehat..
6) Kalau ada kejadian jangan hanya maki peristiwanya tapi bacalah akar masalahnya...
7) Semua kejadian ada akarnya ada ada batangnya ada jua buahnya seperti pohon..
8) Kalau buah dianggap akar maka pasti perlakuan kita salah.. dan sebaliknya...
9) Korupsi itu seperti metafor pohon...
10) Kalau buahnya dipetik terus... matang, mengkel atau muda... tak ada habis2nya...
11) Tapi kalau pohonnya kita potong bisa jadi nampak habis buahnya sesaat tapi masih bisa tumbuh... nanti..
12) Berbeda kalau akarnya dimatikan dan dicabut... jangankan buah...batangnya pun tak ada lagi..
13) Perumusan ini memerlukan kecerdasan.. tidak memerlukan kemarahan...
14) Termasuk kalau kita sukses memompa kemarahan publik kepada korupsi juga tidak akan sukses...
15) Masyarakat beradab tidak di-drive oleh rasa takut.. tapi oleh kesadaran...
16) Korupsi itu problem sistemik dan kesuksesan ditentukan oleh kemampuan kita meringkusnya dlm sistem...
17) Inilah yang memerlukan kecerdasan dan pengambilan keputusan untuk merancang sistem anti korupsi sistemik..
18) Sebetulnya ini soal mudah jika pada diri pemimpin terdapat kecerdasan, keberanian dan ketulusan hati untuk berubah...
19) Sayangnya kita dipenuhi kepalsuan, orang2 bodoh sok pintar, pengecut sok berani dan orang2 yg hatinya penuh duri...
20) Sekian...
