Oleh: Khairan M. Arif
pkssiak.org - Cinta adalah salah satu dari nama Allah swt. Allah ajarkan nama ini kepada hambaNya dengan cara yang unik yaitu disebut berulang kali sebanyak 34x dalam shalat wajib, 48x dalam shalat sunnat rawatib dalam bentuk kata "Ar-Rahman Ar-Rahim", dan 91 ayat dalam Al-qur'an dalam bentuk "Al-hub".
Nama ini adalah pertama kali yang kita baca ketika shalat dan pertama kali kita buka dalam mushaf, agar nama ini menjadi karakter orang-orang yang shalat dan orang-orang yang membaca Al-qur'an, agar umat ini menjadi umat "pencinta", umat pengasih dan penyayang, umat yang penuh rahmat dan kasih sayang.
Dalam Asma Al-husna, 99 nama Allah mayoritas bermakna cinta, kasih sayang, pemberi, pelindung, penolong, lembut, sabar, syukur dan seterusnya. Hanya sedikit yang bermakna "keras" seperti Al-Muntaqim, Al-Jabbar, Al-Mutakabbir, agar umat ini lebih mengutamakn cinta dari kebencian, lebih banyak kasih sayang dari pada kekerasan dan lebih menjadi pemaaf dari pada pendendam.
Dalam pembalasan niat dan amal, Allah mendahulukan cinta dan rahmatNya dari azabNya. Niat baik yang belum terlaksana telah diganjar pahala, dan bila terlaksana diberi pahala berikutnya; niat buruk tidak akan dicatat sebagai dosa kecuali setelah niat itu terlaksana, karena memang kata Allah: "Sungguh cinta dan rakmatKu lebih luas dari murkaKu".
Ibadah yang paling tinggi derajat dan nilainya di sisi Allah swt, menurut Al-Ghazali adalah ibadah karena cinta, ibadah dengan hati dan perasaan, bukan ibadah dengan simbolis hanya sekedar gerakan fisik dan badan.
Dakwah terbaik adalah dakwah dengan cinta dan kasih sayang, karena hati yang penuh cinta akan dapat memberi cinta, semua karakter mad'u dapat ditaklukkan dengan cinta. Sebaliknya dakwah dengan keras tanpa toleran sulit memberi pengaruh pada mad'u bahkan mereka akan berpaling dan lari.
Firman Allah, "Maka dengan rahmat dari Allah hendaknya engkau lemah lembut dan cinta kpd mereka, bila engkau keras mereka akan lari darimu." (Ali imran: 159)
Kelompok terbaik yang masuk surga adalah kelompok pencinta dan penebar kasih sayang, sampai-sampai kelompok ini membuat iri para Nabi dan Syuhada, "Siapa mereka yaa Rasulullah? Mereka adalah para pencinta karena Allah, tanpa relasi materi." (HR. Tirmidzi)
Kelompok istimewa yang masuk surga adalah para pencinta, Nabi saw bersabda: "Di surga nanti ada satu kelompok yang Allah sibuk mencari mereka bukan mereka yang mencariNya. Dimana orang yang saling cinta karena Aku? Hari ini mereka akan dilindungi dimana tiada lindungan kecuali dariKu. Siapa mereka ya Rasul? Mereka adalah para pencinta." (HR. Muslim)
