Berlarut, Timwas Curiga Ada Skenario di Balik Penuntasan Century
By: admin
Jumat, 27 September 2013
0
Pasalnya, proses penuntasan kasus yang terjadi 2008 ini semakin berlarut-larut dan tak kunjung menemukan titik terang penyelesaiannya.
Anggota Timwas Century DPR, Bambang Soesatyo berpendapat nampaknya skenario besar itu terkait dengan agenda politik nasional.
Dia menduga, kasus ini sengaja di-setting agar sejalan dengan berakhirnya masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebab bila menghitung waktu, kemungkinan tersangka Budi Mulya baru bisa disidangkan akhir tahun 2013.
"Sementara waktu sidangnya sendiri, nanti akan memakan waktu selama enam bulan pada tahun 2014. Dengan rentang waktu itu, pemerintahan sekarang keburu selesai masa tugasnya," kata Bambang di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9) kemarin.
Yang disesalkan oleh Bambang, aktor intelektual di balik skandal ini tak tersentuh selama masih menjabat di pemerintahan. "Ada dugaan skenario ini disesuaikan dengan agenda politik nasional. Artinya, akan ada tersangka baru pada Oktober 2014 selain Budi Mulya," katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Timwas Century DPR lainnya, Fahri Hamzah. Dimana dia mengaku merasa tugas Timwas Century seperti tak kunjung selesai, dalam mengawasi penanganan kasus ini. Padahal Timwas sudah bekerja hampir empat tahun.
Fahri pun menilai ketidakhadiran Budi Mulya dalam rapat Timwas kemarin, mengindikasikan keinginan pihak tertentu agar Timwas kehabisan masa waktu kerjanya. Terlebih pada tahun depan anggota DPR sudah sibuk dengan kegiatan kampanye Pemilu 2014.
Oleh karena itu, politikus asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengusulkan, perlu diadakan investigasi soal ini. Ada apa sebetulnya dibalik semua rekayasa penguluran waktu pengungkapan kasus Century, termasuk ketidakhadiran Budi Mulya kemarin.
"Kasus ini terlalu ganjil untuk didiamkan berlarut-larut. Kalau sudah masuk bulan Januari 2014, Timwas sudah tak punya nyawa lagi. Empat tahun kasus ini mangkrak, enggak jelas. Kasus ini akan jadi bola liar setelah Pemilu nanti," kata Fakhri mencemaskan. (Risman Afrianda/bus/Skalanews )
DPD PKS Siak - Download Android App
