pkssiak.org, CARACAS - Presiden Venezuela Nicolas Maduro memanggil pulang duta besarnya untuk Kairo, Jumat (16/8/2013). Maduro pun menyerukan pemulihan kembali kekuasaan Presiden terguling Mesir Muhammad Mursi.
Selain itu, Maduro juga mendesak pemulihan ketertiban konstitusional di Mesir. Dia menuduh Amerika dan Israel berada di balik kejatuhan Mursi pada 3 Juli 2013. Menurut dia, kedua negara itu pun ikut terlibat dalam beragam konflik politik di berbagai negara, termasuk Suriah.
Pada hari yang sama, Uruguay mengutuk pula kekerasan di Mesir. Negara ini menyerukan pihak yang bertikai di Mesir untuk menyelesaikan perbedaan pendapat mereka melalui dialog dan mediasi.
Setelah "pembantaian" pada Rabu (14/8/2013) menelan korban setidaknya 638 orang tewas dan 4.000-an orang terluka, polisi Mesir kembali menembaki para demonstran pendukung Mursi pada Jumat (16/8/2013). Data terakhir menyebutkan tak kurang dari 70 orang tewas tertembak peluru tajam pada demonstrasi Jumat.
Mursi terpilih dalam pemilu demokratis pada Juli 2012, menggantikan rezim otoriter Husni Mubarak. Mayoritas pendukung Mursi adalah mereka yang menggelar aksi duduk berhari-hari, yang kemudian dikenal sebagai Revolusi 2011 Mesir, yang mengawali kejatuhan Mubarak.[kompas]
