"Tak Siap Terima Demokrasi, Militer Mesir Bubarkan IM. Salah Besar! | By @MahfudzSiddiq
By: Abul Ezz
Senin, 19 Agustus 2013
0
pkssiak.org - 1- Keppres Mesir ttg IM yg dikeluarkan tengah mlm td dan berlaku aktif sejak tgl 17/8/2013; kembali pd UU NO.73 thn 1956. dikatakan bhw :
1. IM adlh organisasi teroris/terlarang 2. Anggota dan simpatisan IM akan disidang oleh pengadilan militer
3. Pembekuan semua sumber keuangan IM. 4. Keputusan ini akan dibuat di semua media resmi pada tgl 17/8/2013
Kepres Mesir hari ini jelas ungkap apa motif dan target semua manuver politik yg diwarnai kekerasan bersenjata.
Yaitu ketidaksiapan kalangan militer mesir menerima demokrasi, berkolaborasi dgn unsur2 kekuatan politik lainnya.
Lalu melakukan cara sistematis mendongkel pemerintahan hasil pemilu demokratis, dgn berbagai alasan yg dicari-cari.
Cara ini dilakukan dgn sadar di atas darah dan nyawa ribuan rakyat sipil, bahkan penistaan rumah2 ibadah dan sarana publik.
Lanjut pemberangusan paksa atas kekuatan politik Islam moderat yg di stigmakan dgn "terorisme".
Lalu dunia hanya menonton dan ada yg berdalih itu urusan dalam negeri mesir yg tidak bisa dicampuri.
Padahal demokrasi dan kemanusiaan telah menjadi agenda bersama dunia, termasuk Indonesia.
Setelah Al-Qaeda gagal dijadikan simbol terorisme dunia dan musuh bersama, skrg dimunculkan aktor baru, yaitu Ikhwanul Muslimin.
Ketika moderasi politik Islam digiring pada stigma terorisme, maka babak baru pertarungan politik global akan dimulai.
Mari cermati siapa dan negara mana yg akan "membebek" permainan baru ini.
Akan semakin jelas siapa sebenarnya yg menarik garis pertarungan dan perbenturan ideologis.
Saya hanya mengingatkan bahwa Islam dan ummatnya memiliki simpanan energi besar untuk semua jenis pertarungan.
Jika moderasi politik Islam hendak dibinasakan, maka dunia sdg mengguncang pusat magma yg tak akan bisa ditahan.
Arus bawah moderasi Islam begitu besar dan luas. Akan segera muncul landscape politik baru dunia.
Landscape yg akan menghimpun kesadaran semua "muslim" dan menggeser hipokritisme ke ruang-ruang marginal.
Ja'al haqqo wa zahaqol bathila. Innal bathila kaana zahuqo..
Semoga Indonesia tidak terperangkap kembali menjadi "bebek" permainan baru ini.
Sebagai catatan, dlm sejarah politik Islam, ide-2 moderasi justru dikenalkan oleh tokoh2 pergerakan Mesir.
Meski di tataran praksis, ide itu diterapkan lebih dulu oleh negara2 lain. Namun tetap Mesir jadi episentrum ide moderasi.
Ketika moderasi Islam memimpin mesir secara demokratis, ini menjadi nightmare bagi kaum Islam-Phobia.
Maka dalam pikiran mereka, episentrum ini harus segera dihancurkan.
Sejarah selalu membuktikan ini pikiran dan tindakan yang salah besar.
* https://twitter.com/mahfudzsiddiq
DPD PKS Siak - Download Android App