Saatnya Memangil Duta Besar RI di Kairo, Bentuk Protes Keras atas Pembantaian yang Dilakukan Militer Mesir
By: Abul Ezz
Senin, 19 Agustus 2013
0
pkssiak.org - Kemudian dari pada itu untuk
membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi keadilan sosial.." [1]
Dalam teks pembukaan UUD 1945 alinea
ke empat, secara gamblang Negara Indonesia harus berperan serta dalam
perdamaian dan ketertiban dunia. Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Mesir
baru-baru ini, dimana pihak Militer dan keamanan Pemerintahan kudeta Mesir
telah secara terang-terangan membantai ratusan demonstran damai yang menentang
kudeta Presiden sah Mohammad Mursi [2], sedangkan menurut rilis dari Ikhwanul
Muslimin angka korban mencapai ribuan [3] .
Banyak negara mengutuk pembantaian
yang dilakukan pihak militer Mesir, tak terkecuali Indonesia. Anggota DPR RI
dari komisi 1 mengusulkan untuk menarik duta besar RI di Mesir.
"Penarikan ini juga sebagai
sinyal bahwa pemerintahan hasil kudeta tidak legitimate," kata Ketua
Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq. [4]
Majelis Ulama Indonesia juga ikut
mendesak Pemerintah RI menarik Duta Besarnya di Mesir.
"Pernyataan Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono tentang Mesir akan lebih memiliki makna apabila Dubes
Indonesia di Kairo ditarik, sebagai bentuk protes," ujar Slamet Effendy,
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Kerukunan Antarumat Beragama. [5]
Hal senada juga disuarakan dari
pihak akademisi,
"Pemerintah harus segera ambil
sikap tegas soal hubungan dengan Mesir. Bukan hanya sekadar menyampaikan rasa
prihatin terhadap kekerasan yang terjadi di Mesir," kata Pakar Komunikasi
Politik dari Universitas Mercu Buana, Heri Budianto [6]
Kenapa begitu penting memanggil duta
besar Indonesia dari Luar Negeri atau mengusir Kedutaan sebuah negara yang ada
di Indonesia, dalam hal ini Mesir, karena Kedutaan memiliki fungsi
"Political Issues" sebagai representasi yang paling sahih sikap
politik sebuah negara. [7]
Maka dari itu, dengan Menarik duta
besar Indonesia di Mesir dan atau memulangkan duta besar Mesir yang ada di
Jakarta sebagai sinyal kuat bahwa Indonesia menolak Unlegitimate Miltary
Government, semakin banyak negara yang tidak mengakui legitimasi Pemerintahan
Kudeta semakin kuat tekanan dunia internasional agar Pemerintahan kudeta
mengembalikan legitimasi kepada Pihak pemenang Pemilu secara sah, yaitu Presiden
Mohammad Morsi.
Selain itu, penarikan kedutaan besar
Indonesia di Mesir juga sebagai penolakan atas Pembantaian kepada demonstran
yang menolak kudeta Militer, dimana hal ini Pemerintah Kudeta Mesir telah
melakukan Terorisme Negara.
Penarikan kedutaan besar tentunya
dipertimbangkan oleh Pemerintah untuk memulangkan WNI dari Mesir untuk
menghindari persoalan kewarganegaraan dikala kedutaan besar RI telah ditarik
dari Mesir.
Kebijakan ini bukan berarti
Indonesia selama-lamanya memutuskan hubungan diplomatik dengan Mesir, hanya
sebagai "shock therapy" kepada pemerintah kudeta Mesir, kalau
kondisi sosial politik telah stabil maka Pemerintah Indonesia dapat kembali
membuka kedutaan besarnya di Mesir.
Indonesia telah ketinggalan dari
Turki [8], Venezuela [9], Ekuador [10], dan Mauritania [11] dalam penarikan
kedutaan besar negaranya di Mesir. Kepada Bapak Presiden RI, belum ada kata
terlambat untuk ini.
By @BungAji
10. http://home.topnewstoday.org/home/article/7303805/
Ecuador recalls ambassador to Egypt after bloodshed in Cairo
DPD PKS Siak - Download Android App