Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » » Mengenang Ulama Dengan Julukan 'Shulthanul Ulama' yaitu Al-Izz bin Abdussalam | @abdullahhaidir1

Mengenang Ulama Dengan Julukan 'Shulthanul Ulama' yaitu Al-Izz bin Abdussalam | @abdullahhaidir1


By: Abul Ezz Selasa, 20 Agustus 2013 0







pkssiak.org -
Abdullah Haidir
@abdullahhaidir1 





  1. Mari kita kenang seorang ulama yg dijuluki Shulthanul Ulama; Dia adalah Al-Izz bin Abdussalam, hidup di abad ke 6 berasal Damaskus.

  2. Beliau hidup dari keluarga miskin, namun rajin menuntut ilmu, sehingga menjadi ulama besar dlm mazhab Syafii.

  3. Di antara muridnya yg terkenal adalah Ibnu Daqiq Al-Iid yg terkenal dengan syarahnya terhadap kitab Arbain An-Nawawiyah..

  4. Selain ilmunya yg luas dan dalam, beliau sangat terkenal dengan kewibaannya sbg ulama dan tak gentar menentang kezaliman penguasa...

  5. Sirah tentang beliau biasanya tidak akan meninggalkan sikapnya yang sangat berani menyampaikan alhaq, khususnya di depan penguasa.

  6. Ketika Shalih Ayyubi berkuasa di Damaskus, dia hendak berkoalisi dengan pasukan salib utk memerangi saudaranya Najmudin Ayubi di Mesir

  7. Koalisi Shaleh Ayyubi dg kaum salibis ini kompensasinya adalah kaum Salib mendapat dua kota di Damaskus dan berhak membli senjata dr sana

  8. Al-Izz langsung menentang keras rencana tsb, dia langsung sampaikan di atas mimbar dg mengatakan bhw kedua kota tsb bukn milik Shaleh...

  9. Dia juga mengharamkan kaum salib membli senjata dr kaum muslimin, apalgi diketahui bhw senjata itu utk menyerang kaum muslimin..

  10. Maka Shaleh memecatnya dr jabatan qadhi, melarangnya khutbah di mimbar2 serta memenjarakannya....

  11. Karena situasi yg tidak nyaman di Damaskus, akhirnya Al-Izz pindah ke negeri Mesir.

  12. Setelh bberapa lama tinggal di Mesir, Al-Izz mendapatkan kenyataan bhw banyak jabatan penting di Negara tsb dipegang oleh para budak..

  13. Para budak tsb dibeli penguasa sebelumnya, Najmuddin dan blm dimerdekakan. Maka Al-Izz simpulkan bhw negara dibawah pemerntahan pr budak

  14. Sedangkan dlm syariat, para budak tidak boleh berkuasa atas orang merdeka. Maka keluarlah fatwa Al-Izz bhw kekuasaan mrk tdk sah...

  15. Mesir gempar, karena fatwa ini berlawnan dg kepentingan para pejabat dan penguasa. Mrk datngi Al-Izz dan mendesak agr cabut fatwanya..

  16. Desakan smakin kuat, tekanan semakin kencang. Al-Izz merasa bahwa fatwanya tidak dihiraukan.

  17. Akhirnya Al-Izz memutuskan utk mundur dari jabatan qadhi, krn dia tidak ingin menanggung beban pelanggaran tsb di akhirat..

  18. Lalu Al-Izz menaiki keledainya dan bersiap-siap meninggalkan Mesir. Apa yg terjadi?

  19. Ribuan orang; para ulama, pedagan, laki-wanita, termasuk anak2 berbaris di belakangnya ingin mengikutinya pergi dr Mesir....

  20. Maka penguasa Mesir; Najmudin Ayyub segera mendatanginya, memohon keridhaannya... Al-Izz memberi syarat agr para pejabat itu dianggp sah

  21. Pr pejabat yg berasal dr budak itu dijual, lalu dimerdekakan, uang Baitul Mal yg dahulu digunakn utk membeli mrk harus dikembalikan...

  22. Syarat Al-Izz akhirnya diterima oleh Najmuddin, maka selesailah perkara tsb dg tetp menjaga kewibaan ulama..... sekian...


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar