pkssiak.org - Ikhwanul Muslimin pada hari Ahad ini (4/8/2013) tetap bersikukuh bahwa Presiden terguling Muhammad Mursi harus dipulihkan, meskipun ada upaya yang dilakukan oleh seorang pejabat senior AS untuk menemukan solusi damai terhadap krisis politik yang sedang terjadi di Mesir.
Wakil Menteri Luar Negeri AS, William Burns, telah bertemu dengan Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik Ikhwanul Muslimin, untuk putaran kedua pembicaraan pada hari Sabtu kemarin.
Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik Ikhwanul Muslimin, mengeluarkan pernyataan setelah pembicaraan yang menunjukkan bahwa posisi mereka tidak berubah, seperti dilaporkan kantor berita AFP. Hal ini menegaskan kembali komitmen Ikhwan untuk legitimasi yang mengatur kembalinya presiden, konstitusi dan Dewan Syura, mengacu pada majelis tinggi parlemen.
Kunjungan Utusan AS itu sendiri adalah yang terbaru dalam serangkaian langkah diplomatik untuk menengahi kompromi antara pendukung Mursi dan pemerintah sementara yang didukung militer, termasuk kunjungan dari kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton dan Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle.
Pendukung Mursi sampai saat ini tetap menegaskan bahwa sejak pemecatan Mursi pada 3 Juli lalu setiap resolusi untuk krisis politik Mesir harus menyertakan pemulihan Mursi sebagai presiden.[fq/islampos/alarabiya]