pkssiak.org - Anggota
Timwas Century dari Fraksi PKS Fahri Hamzah begitu kesal dengan KPK
yang tak kunjung menyelesaikan dan mengungkap kasus bailout Bank
Century. Fahri menuding ada pihak di internal KPK yang ingin kasus ini
tidak terungkap.
Fahri mengatakan, untuk mengungkap kasus Bank Century sebetulnya sangat mudah. Menurut dia, dalam kasus ini terjadi gratifikasi jabatan yang dilakukan oleh Gubernur Bank Indonesia kala itu, Boediono.
“Kalau saya misalnya, keterangan Rizal Ramli terkait gratifikasi
jabatan. Bargain dari Boediono bailout bisa dilakukan asal dia
(Boediono) bisa maju jadi Cawapres. Ini kan gratifikasi yang bisa
diungkap,” jelas Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (10/7).
Wasekjen PKS ini juga mengatakan, kasus Century mudah dideteksi sejak
awal saat pemerintah hendak mengucurkan bailout kepada Bank Indover di
Belanda senilai Rp 4,7 triliun dan blankte guarantee dengan biaya lebih
dari Rp 300 triliun.
“Bailout Indover, kemudian cari bank lain dan ketemu Bank Century ini
peristiwa yang menunjukkan tawar menawar tinggi jelang Pilpres. Kalau
KPK kaya begini pasti bisa, gratifikasi jabatan enggak bisa diungkap,
gratifikasi seks terang benderang,” tegas dia.
Anggota Komisi III DPR ini juga merasa kecewa dengan kinerja KPK yang
tak pernah memanggil orang-orang yang paham dalam kasus ini. Melainkan
KPK hanya memanggil orang sebagai saksi yang justru tidak paham tentang
Bank Century.
“Harusnya kelompok independen yang ada fakta dan data kuat harusnya
dipanggil. Sayangnya orang yang dipanggil ini kebanyakan orang yang
tidak mengerti konstruksi ini,” tandasnya.[timlo.net]