Sekjend PBB Ban Ki-Moon Kutuk Pembantaian Demonstran Pro Mursi
By: Abul Ezz
Senin, 29 Juli 2013
0
pkssiak.org - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengutuk gelombang terbaru kekerasan
di Mesir. Dia meminta pihak berwenang Mesir untuk bertindak dengan
menghormati sepenuhnya hak asasi manusia, termasuk menjamin hak
kebebasan berbicara dan berkumpul di Mesir. Pada saat yang sama dia
mendesak para demonstran untuk menahan diri dan menjaga sifat damai atas
protes mereka.
“Sekretaris Jenderal mengutuk keras munculnya kekerasan di Mesir yang
telah menyebabkan sejumlah orang tewas dan ratusan luka-luka, menyusul
protes pada Jumat dan Sabtu,” kata kantor pers Ban, Sabtu (27/7).
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, Sabtu petang (27/7)
menyatakan keprihatinan mendalam terkait bentrokan berdarah di Kairo.
Dia juga menyerukan digelarnya penyelidikan independen untuk mengetahui
penyebab insiden berdarah tersebut.
“Saat ini adalah sebuah saat-saat menentukan untuk Mesir. Dua tahun
lalu, sebuah revolusi dimulai. Keputusan akhirnya belum diperoleh, namun
hasil revolusi itu akan sangat dipengaruhi apa yang terjadi hari ini,”
lanjut Kerry.
Pihaknya mengaku sudah menyampaikan keprihatinan pemerintah AS ini
kepada Wakil Presiden Mohamed ElBaradei lewat saluran telepon. Dia juga
menyampaikan hal yang sama kepada Menlu Mesir Nabil Fahmy dan Perwakilan
Komisi Tinggi Uni Eropa Catherine Ashton.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengutuk kekerasan di Mesir.
“Di Mesir, demokrasi dibantai, asipirasi nasional dibantai, dan sekarang
bangsa sedang dibantai,” ujarnya.
Selain itu, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa, kemarin,
mengatakan bahwa pihaknya mengecam tindakan kekerasan yang baru-baru ini
terjadi di Negeri Piramida tersebut.
“Tidak ada tempat bagi penggunaan kekerasan dalam menyelesaikan
permasalahan. Seluruh pihak perlu menahan diri, mengedepankan semangat
untuk mencapai kompromi, menghindari aksi kekerasan, menghormati Hak
Asasi Manusia dan mengedepankan cara-cara damai dan konstitusional,”
tegas Marty, dalam siaran persnya, kemarin.
Sedangkan Wakil Ketua MPR Lukman Hakim Saifuddin meminta Pemerintah RI
untuk ikut serta memediasi dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di
Mesir saat ini.
“Sebagai sesama negara anggota Organisasi Kerjasama Islam dan memiliki
sejarah panjang dalam berhubungan dengan Mesir, Pemerintah Indonesia
haruslah proaktif menawarkan diri menjadi pihak yang bisa memediasi
terwujudkan rekonsiliasi di antara para pihak dalam pemerintahan Mesir,”
kata Lukman Hakim, di Jakarta, kemarin.
“Kita punya tanggung jawab besar untuk tetap menjaga dan memelihara
perdamaian di Mesir sebagai negara dengan kekayaan budaya dan peradaban
masa lalu yang amat panjang, yang telah berkontribusi bagi kemajuan
peradaban dunia masa kini dan mendatang,” katanya.
Mesir, tambah dia, tak boleh dibiarkan berada dalam proses memasuki
perang saudara yang tak hanya akan amat menyusahkan masyarakatnya,
tetapi juga merugikan warga dunia.
Juru bicara Ikhawanul Muslimi Gehad el-Haddad mengatakan bahwa
kepolisian dan militer Mesir dengan sengaja menembaki massa pro-Mursy
dalam aksi yang terjadi di akhir pekan tersebut.
Menurut Kementerian Kesehatan Mesir, 72 orang tewas dan 292 terluka di
Nasr City, Kairo, sementara delapan orang tewas dan sedikitnya 194
terluka di Alexandria.
Namun, Menteri Dalam Negeri Mesir Mohammed Ibrahim mengatakan bahwa
jumlah korban tewas tersebut dilebih-lebihkan oleh Ikhwanul Muslimin.
Seperti dilansir The Egyptian Gazette, kemarin, Ibrahim mengatakan,
korban tewas hanya berjumlah 21 orang. Jubir Kementerian Dalam Negeri
Mesir Jenderal Hany Abdul Latif menyatakan demonstran telah memicu
kekerasan terlebih dahulu. Dia menuding para demonstran Islamis telah
menembak aparat. Akibatnya, 14 polisi terluka, termasuk dua orang yang
kritis karena mengalami luka tembak di kepala.
Berdasarkan laporan medis dari rumah sakit lapangan di Bundaran Rabiah
Al-Adawiyah, tempat pendukung Mursy telah melancarkan aksi duduk sejak
28 Juni, sedikitnya 200 pendukung Mursy tewas dan lebih dari 4.500 lagi
cedera dalam bentrokan dengan petugas keamanan. [Harian Rakyat
Merdeka]
DPD PKS Siak - Download Android App