Ramadhan Bulan Kesabaran dan Solidaritas | By: Tamarudin, S.Pd.I
By: Abul Ezz
Sabtu, 06 Juli 2013
0
Oleh: Tamarudin, S.Pd.I
Ketua PD.IKatan Dai Indonesia Kabupaten Kampar
pkssiak.org - Diantara sebutan bulan Ramadhan adalah Syahr Ash-Shabr dan Syahr Al-muwasah. Syahrul shabr bermakna bulan penempaan kesabaran atau melaksanakan perintah ibadah puasa itu sendiri adalah bukti kesabaran, karena menurut ulama ruang lingkup kesabaran itu beragam diantaranya; sabar dalam menjalankan semua perintah Allah SWT hingga ajal menjemput, sabar dalam menghadapi musibah atau situasi yang tidak diharapkan dan lain-lain.
Menjelang bulan
kesabaran ini pemerintah membuat sebuah kebijakan yang tidak diharapkan
rakyat-setidaknya begitu menurut hasil survey, yakni menaikkan harga
BBM dari Rp 4.500/liter menjadi Rp6.500/liter , akibatnya harga
kebutuhan pokok merangkak naik, biaya transportasi juga demikian, daya
beli masyarakat jadi terpukul, singkatnya biaya hidup semakin mahal,
apalagi bagi mereka yang masih sulit meningkatkan pendapatannya.
Semestinya kenaikkan harga BBM bukanlah solusi kalau pemerintah mampu
meningkatkan kinerja. Seperti disampaikan para pakar , kinerja
pemerintah di sektor migas sangat lemah, 85 % aset migas dikuasai swasta
baik swasta asing maupun dalam negeri.
Tapi ya.. sudahlah
bersabar saja, karena bersabar dalam kondisi pahit itu bisa menjadi obat
sambil juga berupaya berbuat untuk melahirkan pemerintah yang lebih
baik. Kuatkan kesabaran dengan syahru shabr ini, karena sabar inti
pertahanan hidup.
Selanjutnya Syahr
Al-Musawah, bermakna bulan solidaritas. Di bulan Ramadhan sangat kental
dengan nilai kebersamaan ditandai dengan puasa dimulai diawal yang sama
yaitu terbit fajar, dan diakhiri saat yang sama pula yaitu saat
terbenamnya matahari. Ditambah lagi di bulan ini juga diwajibkan
membayar zakat firah.
Artinya kebersamaan
atau solidaritas juga ditunjukkan dengan kepedulian nyata utuk berbagi
dengan sesama. Ini jugalah yang semestinya menjelma dalam seluruh denyut
kehidupan sosial. Efek kenaikkan BBM akan menyisakan mereka yang
“pas-pasan” saat bersahur atau bahkan sulit sama sekali, begitu juga
saat berbuka karena harga-harga tak terjangkau.Dalam konsep
solidaritas/ukhwah Islamiyah diajarkan kepada setiap muslim agar
memastikan jangan sampai saat ia kekenyangan sementara tetangganya
kelaparan. Maka dapat dipahami, ketika Rasul SAW merekomendasikan salah
satu amal utama di bulan solidaritas ini adalah memberi makan untuk
mereka yang berbuka puasa.
“ Siapa memberi
makan untuk berbuka orang yang berpuasa, ia mendapat pahala seperti
pahalanya, tanpa sedikitpun mengurangi pahala orang yang berpuasa
itu”(HR.Ahmad), demikian titah Baginda. Cinta Rasul?.Mari Amalkan !.
Wallahu’alam
DPD PKS Siak - Download Android App