“Ini sangat disesalkan,” kata Ketua DPP PKS Hidayat Nur Wahid kepada detikcom, Kamis (4/7/3013).
Selain menyayangkan kup yang dilakukan oleh kelompok militer di
Mesir, Hidayat juga mengecam keras pengisolasian Mohamed Morsi. Morsi
memang menjadi tahanan rumah pasca dilengserkan dari kursi
kepresidenannya.
“Mustinya militer mengadakan pemisahan dengan kelompok yang pro dan
kontra (agar keamanan terjaga) dan memaksa semuanya tunduk saja pada
konstitusi. Bukannya malah mengultimatum presiden,” protes Hidayat.
Padahal, menurut kacamata Hidayat, Mesir sudah berhasil mencontoh
reformasi Indonesia saat menggulingkan presiden Hosni Mubarak. Namun
kini, militer menjadi di atas angin. ‘Dwi Fungsi ABRI’ ala Mesir sedang
mencuat di Mesir. Hidayat meramalkan, Mesir masih akan tetap berada
dalam ketidakstabilan.
“Dan ini baru pertama kali di zaman demokrasi, militer melakukan
kudeta. Ini akan menghadirkan ketidakstabilan politik di Mesir,”
prediksinya.
Menteri Pertahanan Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengumumkan
penggulingan Morsi dari kursi kepresidenan. Ketua Mahkamah Konstitusi
Mesir ditunjuk untuk menjadi pemimpin sementara hingga pemilu kembali
digelar.[detik]