pkssiak.org - Media-media barat turut “bermain” dalam mengabarkan kondisi terkini yang
terjadi di Mesir. Dengan permainan kata, istilah dan foto yang
ditayangkan, mereka berperan membuat propaganda yang membuat banyak
warga dunia terkecoh dari fakta sebenarnya. Berikut ini 5 diantara modus
permainan media vs fakta kondisi Mesir:
Seperti sikap Amerika Serikat (AS), media-media barat menyebut apa yang terjadi di Mesir sebagai “penggulingan Mesir” atau “tidak demokratis” Fakta : Yang terjadi di Mesir adalah kudeta militer. Di mana militer mengkudeta presiden sah yang dipilih rakyat dalam pemilu paling demokratis sepanjang sejarah Mesir.
Media-media barat, tidak terkecuali Reuters, menggunakan istilah “bentrokan” untuk pembunuhan 53 demonstran pendukung Mursi saat shalat Subuh di Garda Republik, Senin (8/7) waktu setempat Fakta : Yang terjadi adalah pembantaian. Demo pendukung Presiden Mursi adalah aksi damai, demonstran tidak membawa senjata apa pun,dan mereka sedang menunaikan shalat Subuh ketika ditembak, bukan sedang melawan tentara secara fisik.
Media-media barat, tidak terkecuali Reuters,melansir foto yang menunjukkan jumlah demonstran pendukung Mursi hanya “sedikit” Fakta : Foto tersebut bisa jadi benar, tetapi diambil di tempat pinggiran, bukan pusat aksi seperti Rabi’ah Adawiyah, Garda Republik dan An Nahdlah yang dipenuhi pendukung Mursi hingga jalan-jalan utama di sekitarnya. Media yang dapat dipercaya dan menampilkan secara live berjam-jam sehari adalah Aljazeera Mubashir Mishr. Live streaming bisa disaksikan DI SINI
Media-media barat, tidak terkecuali Reuters, menyebut rakyat Mesir yang menyuarakan penggulingan Mursi berjumlah “22 juta orang” Fakta : Jumlah demonstran yang menyuarakan penggulingan Mursi adalah ratusan ribu orang. 22 juta adalah klaim jumlah tanda tangan yang dikumpulkan kelompok oposisi, tanpa bisa dibuktikan keabsahan tanda tangan itu dan juga jumlahnya.
Media-media barat, tidak terkecuali Reuters, menyebut jumlah demonstran pendukung Mursi di lapangan Rabi’ah Adawiyah dan sekitarnya sebagai “ribuan” Fakta : Jumlah demonstran pendukung Mursi di lapangan Rabi’ah Adawiyah dan sekitarnya mencapai satu juta orang. Bahkan, di malam ketiga Ramadhan, Kamis (11/7) waktu setempat, jumlah mereka bertambah banyak hingga diperkirakan mencapai 4 juta orang. Lihat foto-foto dan video shalat tarawih hari pertama (sebelum penambahan jumlah demonstran) di bawah ini:
Seperti sikap Amerika Serikat (AS), media-media barat menyebut apa yang terjadi di Mesir sebagai “penggulingan Mesir” atau “tidak demokratis” Fakta : Yang terjadi di Mesir adalah kudeta militer. Di mana militer mengkudeta presiden sah yang dipilih rakyat dalam pemilu paling demokratis sepanjang sejarah Mesir.
Media-media barat, tidak terkecuali Reuters, menggunakan istilah “bentrokan” untuk pembunuhan 53 demonstran pendukung Mursi saat shalat Subuh di Garda Republik, Senin (8/7) waktu setempat Fakta : Yang terjadi adalah pembantaian. Demo pendukung Presiden Mursi adalah aksi damai, demonstran tidak membawa senjata apa pun,dan mereka sedang menunaikan shalat Subuh ketika ditembak, bukan sedang melawan tentara secara fisik.
Media-media barat, tidak terkecuali Reuters,melansir foto yang menunjukkan jumlah demonstran pendukung Mursi hanya “sedikit” Fakta : Foto tersebut bisa jadi benar, tetapi diambil di tempat pinggiran, bukan pusat aksi seperti Rabi’ah Adawiyah, Garda Republik dan An Nahdlah yang dipenuhi pendukung Mursi hingga jalan-jalan utama di sekitarnya. Media yang dapat dipercaya dan menampilkan secara live berjam-jam sehari adalah Aljazeera Mubashir Mishr. Live streaming bisa disaksikan DI SINI
Media-media barat, tidak terkecuali Reuters, menyebut rakyat Mesir yang menyuarakan penggulingan Mursi berjumlah “22 juta orang” Fakta : Jumlah demonstran yang menyuarakan penggulingan Mursi adalah ratusan ribu orang. 22 juta adalah klaim jumlah tanda tangan yang dikumpulkan kelompok oposisi, tanpa bisa dibuktikan keabsahan tanda tangan itu dan juga jumlahnya.
Media-media barat, tidak terkecuali Reuters, menyebut jumlah demonstran pendukung Mursi di lapangan Rabi’ah Adawiyah dan sekitarnya sebagai “ribuan” Fakta : Jumlah demonstran pendukung Mursi di lapangan Rabi’ah Adawiyah dan sekitarnya mencapai satu juta orang. Bahkan, di malam ketiga Ramadhan, Kamis (11/7) waktu setempat, jumlah mereka bertambah banyak hingga diperkirakan mencapai 4 juta orang. Lihat foto-foto dan video shalat tarawih hari pertama (sebelum penambahan jumlah demonstran) di bawah ini: