Jpkssiak.org, AKARTA
— Komnas HAM RI mengimbau kepada masyarakat dunia untuk mengutuk keras
kudeta militer terhadap pemerintahan yang sah dan berdaulat di Mesir.
Komisioner Komnas HAM RI, Maneger Nasution, menilai kudeta militer
yang berlangsung di Mesir adalah pengkhianatan terhadap nilai demokrasi
yang telah menjadi norma secara universal.
”Saya menyayangkan standard ganda PBB melalui sekjen-nya soal kudeta
di Mesir. Ban Ki Mon “membiarkan” kudeta di Mesir dan melihatnya sebagai
bentuk pengungkapan kebebasan bersuara. Berbeda sekali saat kudeta
militer di Niger (2010) Uni Eropa, AS, dan Prancis menghimbau Niger
dengan selekasnya memulihkan tata tertib UUD,” ungkap Maneger Nasution
kepada ROL, Senin (8/7).
Pada 2012 , kata dia, PBB mengecam kudeta militer di Afrika Barat, Mali.
Gedung Putih, kata dia, juga mengecam keras kudeta militer di Guinea
mereka mengecam militer Bissau yang merebut kekuasaan dari kepemimpinan
negara sipil.
”Negara-negara barat juga setali tiga uang, pada satu sisi
mengagungkan demokrasi, namun pada kasus Mesir hanya diam seribu bahasa.
Lantas kenapa pada saat terjadi kudeta di Mesir semua pada diam? Ada
apa ini sebenarnya?”
Pihaknya juga berharap Presiden RI memberikan (lagi) sikap lebih
lugas lagi soal krisis Mesir ini, karena fatsun politik Indonesia adalah
bebas aktif. Indonesia harus berperan aktif dalam menciptakan
ketertiban dunia sesuai amanah UUD 1945.
Sumber
Komnas HAM RI Imbau Dunia Kutuk Kudeta Militer di Mesir
By: Abul Ezz
Selasa, 09 Juli 2013
0