FITRA Endus Ada Keterlibatan Hatta Rajasa dalam Kasus Suap Impor Daging Sapi
By: Abul Ezz
Selasa, 02 Juli 2013
0
pkssiak.org, Jakarta -
Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menduga ada
keterlibatan pihak lain dalam kasus suap impor daging sapi di
Kementerian Pertanian (Kementan).
Koordinator
Investigasi dan Advokasi Fitra, Ucok Sky Khadafi menyebut langkah Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terkesan melokalisir penetapan
tersangka dalam kasus tersebut, sangat berbau politis.
"Kalau tidak diperluas oleh KPK, maka ini politis, bukan murni penanganan korupsi. Saya curiga ini banyak bermain, dan KPK telah menunjukkannya," kata dia saat dihubungi wartawan, Selasa (02/7/2013)
Dia juga menyebut, kouta penambakan impor daging sapi terkesan dipaksakan, terlebih harga daging sapi pada saat itu terbilang stabil. Pun dia juga mengatakan, Kementerian Pertanian tidak mungkin bermain sendiri, menurutnya dengan kouta penambahan yang begitu besar, maka dia menduga ada keterlibatan pihak lain seperti Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dalam kasus ini.
"Impor itu berlebihan dan harusnya sedikit. Maka dari sini ada indikasi suap untuk adanya penambahan quota. Dan Kementerian Pertanian disini hanya berperan sebagai operasional. Pada ranah kebijakan ada pada menteri kordinator ekonomi. Dari sana harusnya dibidik KPK dan diperiksa," ujarnya.
Diketahui, kasus ini telah menyeret mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka. Terkait hal ini, Ucok menilai bahwa ada keterlibatan pihak lain diluar Luthfi. Untuk itu, dia menantang KPK mengungkap kasus ini secara gamblang, tanpa ada yang ditutupi.
"Pengusaha dekat dengan penguasa itu biasa, dan siapa yang mendukung para importir itu, KPK harus membukanya. Nah itu patut dibuka oleh KPK. Jika tidak dibuka dengan seluas-luasnya dan kasus ini berhenti. Maka, benar kasus ini politis dan KPK menjadi alatnya," demikian Ucok. [nr/seruu]
"Kalau tidak diperluas oleh KPK, maka ini politis, bukan murni penanganan korupsi. Saya curiga ini banyak bermain, dan KPK telah menunjukkannya," kata dia saat dihubungi wartawan, Selasa (02/7/2013)
Dia juga menyebut, kouta penambakan impor daging sapi terkesan dipaksakan, terlebih harga daging sapi pada saat itu terbilang stabil. Pun dia juga mengatakan, Kementerian Pertanian tidak mungkin bermain sendiri, menurutnya dengan kouta penambahan yang begitu besar, maka dia menduga ada keterlibatan pihak lain seperti Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dalam kasus ini.
"Impor itu berlebihan dan harusnya sedikit. Maka dari sini ada indikasi suap untuk adanya penambahan quota. Dan Kementerian Pertanian disini hanya berperan sebagai operasional. Pada ranah kebijakan ada pada menteri kordinator ekonomi. Dari sana harusnya dibidik KPK dan diperiksa," ujarnya.
Diketahui, kasus ini telah menyeret mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq sebagai tersangka. Terkait hal ini, Ucok menilai bahwa ada keterlibatan pihak lain diluar Luthfi. Untuk itu, dia menantang KPK mengungkap kasus ini secara gamblang, tanpa ada yang ditutupi.
"Pengusaha dekat dengan penguasa itu biasa, dan siapa yang mendukung para importir itu, KPK harus membukanya. Nah itu patut dibuka oleh KPK. Jika tidak dibuka dengan seluas-luasnya dan kasus ini berhenti. Maka, benar kasus ini politis dan KPK menjadi alatnya," demikian Ucok. [nr/seruu]
DPD PKS Siak - Download Android App