الأسد أو سنحرق سوريا
Praktik ‘bumi hangus’ ini sesuai dengan ancaman yang biasa
dikeluarkan oleh kakitangan Basyar al-Assad, “(Pilih) Assad atau kami
bakar Suriah!” Dalam bahasa ammiyah (dialek sehari-hari), para syabihah (kakitangan dan para pembunuh bayaran Basyar al-Assad) mengatakan, “Assad aw bidnahriq Suriah.”
الأسد أو بد نحرق سوريا
Ditambah dengan kepungan-kepungan militer, terutama di kawasan Homs
dan Mu’adhamiyyah yang menyebutkan putusnya semua jalur keluar masuk
barang dan manusia, maka Ramadhan di Suriah sungguh menjadi ujian sangat
besar bagi kaum Muslimin. Salah seorang warga di Homs menyebutkan,
“Kami bukan berpuasa. Kami kelaparan.”
Kondisi Homs saat ini kritis. Para pejuang berusaha bertahan dengan
keterbatasan senjata yang mereka miliki sementara rezim Basyar al-Assad
terus menggempur dengan bantuan milisi-milisi Syiah dari luar Suriah.
Anak-anak diculik dan mayat mereka dikembalikan kepada orangtua mereka
dalam keadaan mutilasi sebagai teror agar mereka meninggalkan Homs.
Menurut salah seorang tweep, @LuisaZangh, saat ini Homs
terbagi menjadi 3 bagian. Kawasan pinggiran kota, kawasan kota yang
utama, dan kawasan yang dikepung. Sangat sulit bergerak dari satu titik
ke titik lain di propinsi dan kota Homs karena banyaknya checkpoint rezim Basyar al-Assad.
Puluhan Syuhada
Sementara itu, Local Coordination Committees in Syria (LCCSy)
melaporkan, selama satu hari Rabu 1 Ramadhan 1434/10 Juli 2013 kemarin,
jatuh korban akibat keganasan rezim Basyar al-Assad sebanyak 93 orang.
Mereka yang syahid (Insya Allah) ini termasuk 13 orang yang disiksa
sampai mati, serta 6 wanita dan 3 anak. Sebanyak 40 syuhada ditemukan di
Damascus dan kawasan pinggirannya, 17 di Aleppo, 12 di Idlib, 8 di
Homs, 8 orang di Dara’a, 6 di Hama, 1 di Deir Ezzur dan 1 lagi di
Hasakah.
Angka 93 ini termasuk ‘rendah.’ Sudah dua setengah tahun Suriah
menyaksikan syahidnya ratusan orang dalam sehari karena berbagai tindak
kekerasan dan brutal rezim Basyar al-Assad termasuk pemerkosaan. (Sahabat Suriah)
Berikut ini pemandangan langit kota Homs saat azan Maghrib pada Selasa 9 Juli lalu: merah karena tembakan roket.